SOLOPOS.COM - Seorang pengendara motor melintas di jalan rusak yang menghubungkan Kecamatan Sambungmacan dan Kecamatan Jenar, Sragen, Kamis (17/3/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengakui banyak jalan rusak dengan lubang menganga di wilayahnya. Sementara Ketua Komisi III DPRD Sragen, Sugiyarto, menyentil Pemkab yang terlalu sedikit mengalokasikan anggaran pemiliharaan jalan. Ia meminta dana pemeliharaan jalan ditambah dalam APBD Perubahan tahun ini.

Bupati mengaku sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen untuk menginventarisasi jalan rusak sebagai dasar untuk mengalokasikan anggaran pemeliharaan di APBD Perubahan 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data kondisi jalan di Sragen per Oktober 2021, jumlah jalan rusak ringan di Sragen sebesar 15,4%, rusak berat 3,8%, dan sisanya kondisi mantap 80,8% dari total panjang jalan 1.020,25 km.

Baca Juga: Jalan Solo-Purwodadi di Sumberlawang Rusak Parah, Kapan Diperbaiki?

“Banyak jalan rusak di Sragen. Anggaran pemeliharaan tinggal tersisa Rp800 juta. Nanti di APBD perubahan ditambah. Saya minta DPU inventarisasi kondisi jalan di Sragen. Kondisi hujan sekarang kalau dikerjakan juga percuma karena curah hujan masih tinggi. Jadi masyarakat dimohon bersabar,” ujar Yuni saat ditemui wartawan belum lama ini.

Dia menerangkan jalan berlubang itu kalau ditambal enggak bisa karena nanti mengelupas lagi. Ia mengimbau masyarakat berhati-hati ketika melewati jalan berlubang.

“Pasti kami berbaiki [jalan-jalan rusak itu] insya Allah nanti. Untuk penambahan anggaran pemeliharaannya tergantung hasil inventarisasi dari DPU nanti. Usulan itu pun dibahas dengan DPRD. Anggaran pemeliharaan itu penting. Dengan anggaran yang ada sekarang tidak akan selesai,” ujarnya.

Baca Juga: Setelah Tarik Ulur, Jalan Warung Ayu-Kragilan Sragen Akhirnya Dibangun

Kepala DPU Sragen, Raden Suparwoto, mengaku masih mendata jalan-jalan yang rusak di Sragen.

Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Sragen, Sugiyarto, menyampaikan dalam APBD 2022, anggaran pemeliharaan jalan hanya Rp2 miliar. Seharusnya minimal Rp5 miliar. Jalan yang tidak dianggarkan pemeliharaannya, menurutnya, bertambah rusak dengan kondisi hujan seperti ini.

Sekarang anggaran pemeliharaan itu, tinggal Rp1 miliar. Mau tidak mau anggaran itu harus ditambah di APBD Perubahan 2022. “Seperti jalan Gabugan-Sumberlawang itu semakin parah kerusakannya. Padahal perbaikan jalan itu baru mau dianggarkan di 2023,” jelasnya, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (17/3/2022).

“Kalau menunggu itu ya telanjur remuk. Kondisi separah itu mau direhab dengan dana pemeliharaan? Mestinya dianggaran dengan peningkatan jalan. Dana pemeliharaan jalan itu ada kriterianya, misalnya dengan persentase kerusakan tertentu,” sambungnya.

Baca Juga: Ini Sejumlah Ruas Jalan yang akan Diperbaiki DPUPR Sragen

Dia mengatakan jalan dengan tingkat kerusakan 10%-20% boleh direhab dengan anggaran pemeliharaan. Tetapi kalau tingkat kerusakannya di atas 20% maka harus direkontruksi atau ditingkatkan.

“Kami mendukung adanya penambahan anggaran pemeliharaan itu setidaknya Rp4 miliar-Rp5 miliar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya