SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengantuk saat belajar

Hai hai Sobat Gaul! Kalian sudah menjalani ujian kenaikan kelas (UKK)? Atau baru mengikuti UKK saat Ramadan ini?
Bagi yang sudah ujian, pasti sedikit plong kan? Buat yang baru mau ujian, semangat belajar terus deh! Bagi yang muslim, jangan jadikan puasa jadi alas an males-malesan ya, guys. Tetep harus semangat dan fight till the end!

Boleh dibilang, belajar selama Bulan Puasa di sekolah bukanlah hal yang ringan bagi sebagian orang. Dalam keadaan puasa, masih tetap mengikuti pelajaran. Meski selama Ramadan biasanya durasi jam pelajaran dikurangi, tetap saja berpengaruh ya. Bagaimana Sobat Gaul menjalani aktivitas belajar tanpa terganggu karena puasa?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wihamara El Vando Swastara memperhatikan kesehatan untuk menghadapi UKK saat puasa Ramadan. “Apalagi UKK waktu puasa, perlu banyak energi. Konsumsi makanan dan minuman yang sehat.  Makan dan minuman yang sehat dan memenuhi kalori yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan puasa,” ujar siswa SMAN 1 Tawangsari, Sukoharjo, ini. Tak hanya itu, pemilik akun Instagram @elvandoswastara_ ini memiliki cara membagi waktu antara ibadah dan belajar. “Pertama, kita perlu yakin dengan niat kita. Kedua, menjaga aktivitas fisik. Ketiga, membagi schedule harian, mulai dari sahur sampai Salat Tarawih. Jika dibiasakan mengikuti alur tersebut kita akan terbiasa disiplin dan membuat waktu sehari sudah terisi oleh berbagai jenis  kegiatan belajar dan beribadah,” ungkapnya. Vando mengatakan belajar saat berpuasa tidak membuatnya merasa terbebani. “Aku rasa tidak, balik lagi ke masing-masing individu. Hanya jika ada kegiatan organisasi sampai sore membuat badan terasa capek dan lelah, tapi semuanya terasa ringan jika dilakukan bersama-sama,” lanjut cowok yang hobi menulis dan menggambar ini.

Ekspedisi Mudik 2024
Wihamara El Vando S

Wihamara El Vando S

Lain Vando, lain juga dengan Ajeng. Pemilik nama Ajeng Ayu Ratnaningsih ini mempersiapkan UKK saat puasa dengan belajar lebih giat daripada biasanya. “Tentunya dengan membuat beberapa jadwal ekstra lalu membaca beberapa materi pelajaran, dan lebih aktif saja dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kemudian mengurangi aktivitas yg kurang bermanfaat,” tutur siswi SMAN 1 Ngemplak, Boyolali, ini. Menurut Ajeng, belajar di kala puasa sama halnya seperti hari-hari biasa. “Ibadah itu kan kewajiban setiap harinya. Pembagian waktu itu tidak ada masalah. Saat Bulan Puasa, belajar sesudah sahur, biasanya memori otak lebih kuat dan konsentrasi jadi lebhi maksimal krn kondisi tubuh yang fit di pagi hari,” ujar cewek yang hobi bernyanyi dan mengikuti ekskul band di sekolahnya itu.

Puasa buat dia malah jadi momentum untuk meningkatkan kegiatan positif. “Dampak positifnya bisa memiliki banyak waktu untuk belajar. Biasanya saat istirahat siswa siswi akan pergi ke kantin untuk makan sedangkan saat puasa kegiatan ini tidak dilakukan dan mengubahnya menjadi kegiatan untuk membuka buku dan belajar. Namun, Ajeng mengakui jika lupa sahur, perut akan keroncongan dan mengurangi konsentrasi.

Ajeng Ayu Ratnaningsih

Ajeng Ayu Ratnaningsih

Lain lagi cerita Fiqri Nanda Al Kahfi Putra, siswa Kelas X IPS 4 SMAN 5 Solo. Menghadapi UKK, dia tidak melakukan persiapan apa pun karena ia menganggap ini seperti ujian akhir semester (UAS) biasa. Fiqri mengaku tidak ada masalah dengan pembagian waktu antara ibadah dan belajar. Dia belajar di waktu senggang dan salat di awal waktu.
Fiqri juga menyinggung soal perilaku tidak baik, yakni mencontek saat ujian pas Bulan Puasa. “Mungkin siswa jadi taubat dari nyontek jadi lebih jujur hahaha,” jelas cowok kelahiran 21 Juni 2001 ini.  Menurut cowok pemilik akun Instagram @fiqri.nd itu, mencontek perbuatan tak baik, sebaiknya dihentikan.

Firdha Anisa Widiarti ikut buka suara. Meskipun sudah tidak ujian lagi, dia paham betul bagaimana rasanya ujian saat Ramadan. “Kalau UAS-nya ngepas sama puasa, berarti sahurnya kudu banyak. Jangan lupa minum air putih, vitamin juga jangan lupa. Soalnya energi terkuras,” papar siswi Kelas XI IPS 4 SMAN 7 Solo ini. Lalu bagaimana ya cara membagi waktu antara fokus belajar tapi tetap khusyuk beribadah? “Sehabis sahur buat ngaji, kan enggak baik juga kalau habis sahur terus tidur. Habis ngaji diterusin belajar lagi. Terus kalau pulang sekolah, disempetin belajar dan ngaji dulu. Keduanya sama-sama penting juga,” terang gadis yang akrab disapa Firdha ini.  “Nyontek juga sama aja bohong. Jadi walaupun enggak mbatalin puasa, tetep aja bohong mengurangi pahala puasa kita. Jadi kudu kuat-kuat iman. Masak nahan laper dari Subuh sampai Magrib tapi pahalanya kurang, apa enggak rugi?” terang cewek kelahiran Solo, 26 November 2000 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya