SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Klaten memantau perkembangan aktivitas pengungsian dan Gunung Merapi dari CCTV yang terhubung monitor Posko Induk Pemantauan Merapi berlokasi di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (6/1/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengimbau warga dari kawasan rawan bencana (KRB) III erupsi Gunung Merapi untuk sementara waktu bertahan di pengungsian dan tempat evakuasi sementara (TES).

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, menjelaskan dari hasil koordinasi dengan BPPTKG, ada penurunan aktivitas Merapi. Namun, level bahaya erupsi masih siaga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya tetap mengimbau warga untuk bersabar terlebih dulu masih tetap di TES. Karena kondisi Merapi tetap siaga. Belum turun. Memang ada penurunan baik kegempaan atau gugurannya menurut kajian BPPTKG. Namun demikian level masih siaga,” kata Sip Anwar kepada wartawna di Balerante, Klaten, Minggu (17/1/2021) sore.

Tambah Terus, Positif Covid-19 Solo Hampir 7.000 Kasus, 331 Orang Meninggal

Sip Anwar mengatakan BPBD Klaten tak ingin ambil risiko mengizinkan warga meninggalkan lokasi pengungsian dan pulang ke rumah masing-masing di saat status Merapi masih siaga. Hal itu meski potensi bahaya erupsi yang lebih condong ke arah barat atau untuk saat ini kecil kemungkinan potensi bahaya mengarah ke Klaten.

“Dari BPPTKG itu menyampaikan sewaktu-waktu aktivitas Merapi bisa berubah. Merapi itu sulit diprediksi. Makanya, kami mengambil prinsip kehati-hatian. Masyarakat kami mohon bersabar dulu terutama kelompok rentan,” jelas Sip Anwar.

Meningkatkan Kewaspadaan

Terkait warga yang kembali ke rumah masing-masing ketika pagi hingga sore, Sip Anwar mengatakan hal boleh dilakukan namun dengan tetap meningkatkan kewaspadaan.

Duh Biyung! Kasus Covid-19 Klaten Tambah 102 Orang, 10 Pasien Meninggal Dunia

“Kalau saya pribadi tidak memperbolehkan [pulang ke rumah ketika pagi hingga sore]. Namun, kalau warga memaksakan ingin pulang, mau bersih-bersih rumah, ya harus waspada dengan kondisi Merapi. Harapan kami sorenya itu pulang ke TES,” ungkapnya.

Koordinator pengungsi Merapi di Balerante, Klaten, Jainu, mengatakan akan meminta warga bertahan di pengungsian atau TES. Berdasarkan hasil rapat terakhir dengan BPPTKG menyatakan aktivitas Merapi banyak mengalami penurunan meski statusnya masih siaga.

Selain itu, ada perubahan potensi ancaman bahaya yang cenderung ke arah barat. “Ke arah selatan [termasuk Klaten] itu kecil bahkan hampir tidak ada namun ancaman terjadinya erupsi itu masih ada,” urainya.

2 Nakes Solo Alami Pusing Dan Pegal Seusai Disuntik Vaksin Sinovac

Jainu menjelaskan hingga kini masih ada sekitar 227 pengungsi di TES Balerante. Terkait penurunan aktivitas serta potensi bahaya saat ini yang kecil kemungkinan mengarah ke Klaten, Jainu mengatakan segera menyampaikan kepada warga.

Guguran Lava

Namun, sesuai permintaan BPBD, untuk sementara ini ia meminta warga tetap bertahan di TES. “Akan kami sampaikan agar pengungsi bersabar sebentar barang sepekan atau dua pekan sambil melihat perkembangan,” ungkapnya.

Jainu mengatakan hingga kini belum ada permintaan secara langsung dari pengungsi agar bisa pulang ke rumah mereka masing-masing. Namun, belakangan beberapa warga KRB III erupsi Merapi, Klaten, mulai menanyakan kapan boleh meninggalkan lokasi pengungsian.

Tukang Bangunan Ditemukan Tak Bernyawa Di Kamar Mandi Perumnas Jaten Karanganyar

“Kadang-kadang ada yang menanyakan boleh pulang? Saya jawab tunggu sebentar. Ya kalau memang sebagian pengungsi akhirnya memilih pulang, kami tidak bisa menahan. Yang jelas pemerintah desa memberikan imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan,” katanya.

Sebagai informasi, BPPTKG masih mempertahankan status siaga Merapi. Namun, rekomendasi daerah bahaya berubah. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya