SOLOPOS.COM - Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami erupsi beberapa waktu lalu. (Antara/BPPTKG)

Solopos.com, JOGJA – Aktivitas Gunung Merapi terus meningkat dalam sepekan terakhir. Hal ini disampaikan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Fenomena alam ini terjadi akibat peningkatan aktivitas vulkanik yang menunjukkan pergerakan magma.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik menunjukkan proses pergerakan magma menuju permukaan,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara, Minggu (1/11/2020).

Jalan dari Depok ke Solo, KRL Klaten-Jogja Nyangkut di Kalioso

Ekspedisi Mudik 2024

Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi terlihat dari intensitas kegempaan selama sepekan yang tercatat lebih tinggi ketimbang pekan lalu.

Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi 23-29 Oktober 2020, kegempaan Gunung Merapi tercatat 81 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 864 kali gempa Fase Banyak (MP), 10 kali gempa Low Frekuensi (LF), 367 kali gempa Guguran (RF), 286 kali gempa Hembusan (DG) dan 7 kali gempa Tektonik (TT).

Selanjutnya terpantau ada laju pemendekan jarak sekitar 4 cm per hari pada deformasi Gunung Merapi. Hal ini terlihat bedasarkan alat pemantau aktivitas gunung api atau  electronic distance measurement (EDM).

Diduga Takut Diminta Rapid Test, Jumlah Pengunjung Kawasan Wisata Tawangmangu Turun

Meski demikian, analisis morfologi area kawah Merapi berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 30 terhadap tanggal 22 Oktober 2020 tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah.

“Penghitungan volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan foto udara dengan drone pada 29 Oktober 2020 sebesar 200.000 meter kubik,” kata Hanik.

Cuaca Cerah Berkabut

Meski demikian cuaca di sekitar gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu umumnya cerah di pagi hari. Pada siang sampai malam cuaca cenderung berkabut dengan asap putih hingga tebal.

Covid-19 Grobogan, Dalam 2 Hari Muncul 2 Klaster Keluarga

Pada 28 Oktober 2020 pukul 08.10 WIB terdengar beberapa kali guguran dengan jarak luncur yang tidak teramati karena visual dominan berkabut.

Sampai saat ini dengan segala aktivitas vulkanik tersebut Gunung Merapi masih berstatus waspada. Oleh sebab itu radius tiga kilometer dari puncak harus steril dari segala aktivitas.

Seratusan Wisatawan Ikut Rapid Test di Grojogan Sewu, Ini Hasilnya

Masyarakat di sekitar Merapi juga diminta mengantisipasi kemungkinan letusan. Sebab letusan tersebut berpotensi menimbulkan hujan abu dan lahar.

“Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya