SOLOPOS.COM - Foto Gunung Merapi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA– Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY mengidentifikasi produk endapan erupsi letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pada Senin (17/11/2013).

Menurut Kepala BPPTKG DIY Subandriyo produk endapan erupsi freatik itu harus diidentifikasi untuk mengetahui apakah endapan erupsi itu berasal dari material magma baru atau pecahan dari kubah lava yang sekarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Berarti kalau magma baru, merapi masuk fase baru. Artinya, fase 2010 sudah selesai, ” ujar Subandriyo saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/11/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Prediksi awal, kata Subandriyo, adalah freatik murni tak ada magma baru.Tim BPPTKG akan memastikannya dengan mendaki puncak Gunung Merapi pada Rabu (20/11/2013) tengah malam ini. Tim akan tiba di puncak pada Kamis (21/11/2013) pagi.

Setibanya di puncak, Subandriyo mengatakan tim juga akan mencari tempat yang layak sesuai dengan hitungan untuk memasang peralatan baru bernama tilt meter. Alat itu untuk mengetahui perubahan lereng merapi yang mengalami pembengkakan sebelum terjadinya letusan.

Alat itu juga dapat medeteksi adanya gempa tektonik lokal pemicu letusan. “Alat yang ada sekarang baru terpasang di Pasar Bubrah dan itu kurang peka untuk mendeteksi letusan sesaat semacam freatik, ” jelasnya.

Berdasarkan evaluasi paska letusan itu, Subandriyo mengungkapkan letusan freatik yang terjadi memiliki karakter berbeda dengan freatik pada Juli 2013.
Freatik saat itu cukup disertai dengan gempa vulkanik. Alat seismograf manual mampu mendeteksinya.

Sedangkan freatik 17 November 2013, lanjut Subandriyo, disertai dengan gempa tektonik lokal  di sekitar Merapi sehari sebelumnya. Gempa tektonik lokal itu mengguncang perut Merapi sehingga membuat magma mengeluarkan pelepasan gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya