SOLOPOS.COM - Suasana tempat evakuasi sementara di balai Desa Balerante, Kamis (10/3/2022). Sebelumnya 60 warga mengungsi ke tempat evakuasi sementara gegara ada erupsi Gunung Merapi. (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Warga Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang sempat mengungsi pada Kamis (10/3/2022) dini hari karena peningkatan aktivitas Gunung Merapi telah kembali ke rumah masing-masing.

Hal itu seiring aktivitas erupsi Gunung Merapi kian melandai. Sebelumnya, warga dari Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari dan Balerante melakukan evakuasi mandiri pada Kamis pukul 00.00 WIB seiring rentetan guguran awan panas pada Rabu malam hingga Kamis dini hari. Guguran awan panas cenderung mengarah ke tenggara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Total warga yang sempat mengungsi sebanyak 60 orang mayoritas berasal dari Dukuh Sambungrejo, perkampungan teratas di Balerante. Sebanyak 51 orang dari dukuh itu. Mereka mengungsi ke balai desa yang merupakan tempat evakuasi sementara (TES).

Baca Juga : Potensi Bahaya Gunung Merapi, Aktivitas Penambangan & Wisata Dihentikan

Ekspedisi Mudik 2024

Sekretaris Desa Balerante, Basuki, mengatakan warga kembali ke rumah masing-masing pada Kamis pukul 06.00 WIB. “Sebelumnya ada yang mengungsi ke TES. Karena dirasa situasinya sudah aman dan tidak menghawatirkan, warga kembali ke rumah masing-masing pukul 06.00 WIB tadi diantar dari kepolisian,” jelas Basuki saat ditemui di TES, Kamis.

Basuki menjelaskan warga melakukan evakuasi mandiri menyusul arah guguran awan panas ke sisi tenggara. Selama ini, arah guguran cenderung ke barat daya. “Semalam memang ada suara gemuruh dan terdengar dentuman kemudian disusul luncuran. Arah luncuran cenderung ke tenggara,” urai dia.

Catatan Aktivitas Merapi

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran (APG) Gunung Merapi terjadi sebanyak lima kali pada Rabu (9/3/2022) pukul 23.18 WIB, 23.29 WIB, 23.38 WIB, 23.44 WIB, dan 23.53 WIB.

Baca Juga : Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi Picu Hujan Abu di Wilayah Ini

APG tercatat di seismogram dengan amplituo maksimal 75 mm dan durasi maksimal 570 detik. Jarak luncur sekitar 5.000 meter ke arah tenggara dengan arah angin ke barat laut.

Pada Kamis antara pukul 00.00 WIB-06.00 WIB terjadi 11 kali awan panas Gunung Merapi. Perinciannya, pukul 00.22 WIB, 00.54 WIB, 01.00 WIB, 01.22 WIB, 01.35 WIB, 01.59 WIB, 02.07 WIB, 02.43 WIB, 02.58 WIB, 03.00 WIB, dan 04.43 WIB.

Awan panas guguran tercatat pada seismogram dan durasi maksimal 191 detik. Jarak luncur maksimal 2 km ke arah tenggara atau Kali Gendol. Sementara itu, pada Kamis dini hari BPBD Klaten mengirim logistik ke TES Balerante.

Baca Juga : Merapi Luncurkan Awan Panas 5 Km, Ratusan Warga Sleman Mengungsi

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengimbau agar warga KRB III dan sekitarnya tenang dan tidak panik, namun tetap waspada. “Warga KRB III dan sekitarnya tetap tenang dan tidak panik. Mematuhi dan mengikuti setiap petunjuk dan arahan dari petugas yang ada di desa masing-masing seperti perangkat desa dan kelompok sukarelawan desa,” kata dia.

Ia juga mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaan. “Tetap memantau dan meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Warga atau sukarelawan di luar wilayah lereng Gunung Merapi tidak perlu berbondong-bondong naik ke wilayah lereng Gunung Merapi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya