SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan abu Gunung Merapi (JIBI/solopos/Dok.)

Solopos.com, KLATEN — Status Gunung Merapi yang kembali meningkat, Minggu (20/4/2014) pagi, membuat beberapa kecamatan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dilanda hujan abu tipis. Namun, tidak seperti sebelumnya, tidak ada material lain seperti hujan pasir dan kerikil.

Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com dari pelbagai wilayah, hujan abu tipis itu terjadi di Kecamatan Kemalang dan Manisrenggo. Sebab, angin mengarah ke tenggara dan barat daya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Letupan Gunung Merapi terjadi sekitar pukul 04.30 WIB yang disertai suara gemuruh. Meskipun leputan terjadi sekitar 15 menit, namun status Gunung Merapi hingga saat ini masih normal dan tidak ada peningkatan aktivitas pascaletupan.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Camat Kemalang Bambang Haryoko hujan abu tipis yang melanda wilayahnya terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Warga di kawasan rawan bencana (KRB) hanya turun sekitar satu hingga dua kilometer dari tempat tinggalnya dan tidak seperti sebelumnya yang mengungsi hingga ke wilayah bawah.

“Sekitar pukul 04.30 WIB, terdengar suara gemuruh yang kemudian diikuti hembusan asap. Lalu terjadi hujan abu tipis sekitar pukul 06.00 WIB. Warga di wilayah atas, turun ke lokasi yang lebih aman tetapi tidak sampai ke wilayah bawah seperti sebelumnya,” katanya kepada Solopos.com, Minggu.

Ia menambahkan hembusan asap dari Gunung Merapi mengarah ke wilayah tenggara dan barat daya tetapi bergerak lambat. Sedangkan hujan pasir hanya terjadi di wilayah sekitar puncak Merapi dan tidak dampaknya tidak seperti letupan yang terjadi akhir Maret lalu.

Hujan abu tipis juga terjadi di wilayah Kecamatan Manisrenggo. Menurut salah seorang warga Manisrenggo, Yono, hujan abu tipis terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. “Di Manisrenggo, hujan abu dari Merapi terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Tapi, hanya tipis dan tidak seperti sebelumnya,” katanya kepada Solopos.com, Minggu.

Berdasarkan pantauan Solopos.com dari wilayah Klaten kota, visual Gunung Merapi tidak terlihat karena tertutup kabut. Di wilayah Klaten kota juga cerah dan tidak terdampak hujan abu dari Gunung Merapi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, menyatakan terus menjalin komunikasi dengan sukarelawan, perangkat desa, dan warga di lereng Merapi terkait kondisi Merapi terkini. “Akibat letusan minor ini, tidak ada warga yang mengungsi. Tapi, sukarelawan 907 induk Balerante sempat mengevakuasi rombongan pendaki dari UNS [Universitas Sebelas Maret] yang sedang kemah di wilayah Watu Talang, Balerante, Kemalang. Saat ini, kami masih berkoordinasi dengan berbagai pihak di sekitar lereng Merapi,” katanya kepada wartawan, Minggu.

Pekan ini, BPBD akan membagikan 20 unit pesawat HT [handy talky] kepada sukarelawan dan perangkat desa untuk koordinasi jika sewaktu-waktu merapi bergejolak. Akhir pekan lalu, pihak BPBD telah bertemu dengan sukarelawan dari tiga jalur evakuasi yakni barat, tengah, dan timur untuk menyamakan persepsi guna mengantisipasi aktivitas merapi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya