SOLOPOS.COM - Foto kondisi kawah di Puncak Merapi usai letusan freatik 18 November 2013. (Dok BPPTKG)

Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPTTKG) Subandriyo menegaskan letusan Merapi yang terjadi pada Senin (18/11/2013) adalah letusan freatik, bukan magmatik.

Hal itu berdasarkan dari pengamatan dan pengambilan sampel material Tim BPTTKG yang berhasil mendaki puncak Merapi pada Kamis (21/11/2013) malam lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Material letusan adalah hasil hancuran kubah lava 2010,” kata Subandriyo di kantornya, Senin (25/11/2013).

Atas kesimpulan itu, ia sekaligus meluruskan pernyataan ahli vulkanolog Surono, atau akrab disapa Mbah Rono yang menyangsikan bahwa letusan Merapi saat itu sebagai letusan magma.

“Letusan terjadi karena ada pelepasan gas dari magma yang tidak stabil dan menguat karena gempa tektonik lokal,” ujarnya mengulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya