SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lumajang–Aktivitas Gunung Bromo terus menerus mengalami penurunan mulai pukul 00.00-06.00 WIB, Rabu (1/12).

Informasi yang dihimpun dari pos pengawasan Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, terjadi gempa vulkanik dangkal 10 kali dengan amplitudo maksimum (Amak) 14-38 mm selama 10-32 detik.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Sedangkan gempa tremor masih terjadi, namun amplitudo maksimum 2-4 mm. Sedangkan tekanan gas dari perut Bromo terus mengecil.

“Aktivitas vulkanik Bromo turun,” kata Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Api Bromo PVMBG Bandung, Gede Suantika.

Menurut dia, terus menurunnya aktivitas Bromo ditandai dengan gempar tremor yang sudah 4 mm dan sebelumnya 5 mm. Selain itu, hembusan abu vulkanik Bromo hanya setinggi 200-300 meter.

“Anda lihat sendiri, hembusan tidak tinggi dengan tekanan eneri yang mengecil,” ungkap Gede.

Sementara hembusan asap abu vulkanik masih mengarah ke Timur laut arah Pasuruan dan Probolinggo. Sehingga warga tetap diminta menggunakan masker.

Di kawasan Cemorol lawang (kawasan rawan I) masih diguyur hujan abu tipis. Bahkan sejumah kendaraan bermotor diselimuti abu. Sedangkan tanaman pertanian warga juga diselimuti abu.

inilah/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya