SOLOPOS.COM - Simpang empat Polresta Solo. (Youtube)

Solopos.com, SOLO – Dishub Kota Solo menggunakan tujuh skema rekayasa alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di simpang empat Polresta Solo. Hal ini dilakukan guna mengurangi kepadatan lalu lintas sebagai dampak pembangunan Flyover Purwosari.

Tetapi, penggunaan APILL itu justru dinilai menyebabkan kepadatan lalu lintas. Hal tersebut disampaikan Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Solo, Ari Wibowo, Jumat (17/1/2020). Dia mengakui banyak masyarakat yang menyampaikan aktivasi APILL justru membuat kepadatan lalu lintas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, masyarakat belum terbiasa dengan aktivasi APILL itu dikarenakan baru dua hari pelaksanaan. Meskipun proyek pembangunan Flyover Purwosari belum dimulai, aktivasi APILL dilakukan sejak Kamis (16/1/2020) sebagai tahap pembiasaan kepada masyarakat.

"Jl. Adisucipto itu nantinya jadi rute alternatif ketika Flyover Purwosari dibangun. Aktivasi APILL simpang empat Polresta itu untuk menahan beban Flyover Manahan. Sedangkan APILL bawah flyover juga sebagai antisipasi kepadatan di Jl. Hasanudin dari simpang empat Brengosan," ujarnya.

Kronologi PNS Sragen Terpergok Mesum di Parkiran Solo Paragon: Mesin Mobil Nyala Diketuk Ngegas

Ari Wibowo menyebut pengaktifan dua APILL yang memiliki tujuh skema rekayasa, yaitu lama waktu berhenti dan melaju. Tujuh skema itu menyesuaikan waktu tertentu seperti jam berangkat kerja dan pulang kerja.

"Lama nyala lampu merah pukul 06.00 WIB dengan pukul 09.00 WIB itu berbeda-beda tergantung waktu sibuk atau tidak. Ia mencontohkan saat pagi hari tentunya lama waktu hijau dari arah barat akan lebih panjang. Tujuh skema ini belum termasuk intervensi APILL dari ruang kontrol saat lalu lintas padat," papar Ari.

Ia menambahkan saat ini u-turn atau lokasi putar balik di kawasan Plaza Manahan masih dibuka untuk mengakomodasi kendaraan yang berputar arah di sebelah barat Flyover Manahan. Menurutnya, saat ini kendaraan yang berputar balik cukup banyak, sehingga jumlah kendaraan berputar dipastikan meningkat saat Flyover Purwosari dibangun.

Kuburan Janin Bayi Ratu Keraton Agung Sejagat di Godean Sleman, Diduga untuk Ritual

Padahal, kendaraan yang berputar balik di Jl. Adisucipto itu membuat lalu lintas terhambat. Ia menyebut arus lalu lintas dari Flyover Manahan yang hendak menuju Jl. M.T. Haryono dapat berputar di Jl. K.S. Tubun.

"Persoalan kepadatan di Jl. K.S. Tubun tentunya harus segera diselesaikan dahulu, termasuk sekolah di Jl. Dr. Moewardi akses antar-jemput harus mengoptimalkan dropzone lapangan Kota Barat," ujarnya.

Sementara itu, APILL di simpang lima Jembatan Keris, Nusukan, belum diaktivasi dikarenakan masih menunggu pemarkahan jalan serta evaluasi lokasi pemasangan APILL.

Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Busroni, menjelaskan saat ini masih terus mengevaluasi rekayasa lalu lintas di Jl. Adisucipto. Menurutnya, saat ini ia terus mencari pola lalu lintas terbaik di awal-awal pengaktifan APILL simpang empat Polresta Solo.

Salah seorang warga Banjarsari, Wisnu Adi, menjelaskan aktivasi APILL simpang empat Polresta untuk saat ini pengaktifkan saat waktu-waktu sibuk saja. Sehingga, di waktu senggang, APILL cukup menyala warna kuning sehingga tidak menumpuk arus kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya