SOLOPOS.COM - Bangunan Cagar Budaya (BCB) di Kotabaru, Jogja menjadi korban vandalisme. Gambar diambil Senin, 20 Oktober 2014 (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Harianjogja.com, JOGJA-Bangunan Cagar Budaya (BCB) yang mulai rusak, terkotori coretan tindak vandalisme akan direhabilitasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Jogja. Anggaran sebesar Rp1 miliar dari Dana Keistimewaan (danais), disediakan untuk merehabilitasi BCB.

Kepala Disparbud Kota Jogja Eko Suryo Maharso mengatakan yang ditangani tak hanya BCB yang berbentuk bangunan besar. Yang penting, merupakan benda heritage. Misalnya dinding pojok beteng (kulon dan wetan), gardu listrik (Kotabaru, Malioboro), kotak pos peninggalan Belanda (Titik Nol, Kotagede, Lempuyangan, Sentul), sirine kuno serta monumen jam di simpang Ngejaman Margo Utomo.
Rehabilitasi ini nantinya tak melewati perencanaan yang muluk-muluk, tetapi langsung terjun eksekusi ke lapangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Misalnya gardu listrik di Malioboro, kan itu sudah banyak dikotori vandalisme. Meski itu milik PLN, akan kami komunikasikan untuk kami bersihkan dan lakukan perawatan,” terang Eko, Senin (20/10/2014).

Perawatan BCB, lanjutnya, bertujuan ingin mengembalikan bentuk BCB menjadi bersih, baik, dan indah seperti semula. Total BCB yang berada di Kota Jogja, sambungnya, sekitar 400 bangunan, dengan beragam bentuk, besar dan kecil.

“Tapi rehabilitasi ini akan kami utamakan yang kecil dulu,” imbuhnya.

Tak hanya BCB yang dinyatakan menjadi korban vandalisme, melainkan juga sejumlah bangunan dan fasilitas umum di titik strategis Kota Jogja. Eko menambahkan untuk mengurangi vandalisme, dibutuhkan kerja sama dan pembahasan yang diikuti oleh berbagai macam elemen, termasuk pers, yang bertugas memberikan pengetahuan mengenai vandalisme. Sementara untuk mengatasinya, tak hanya berhenti di tataran memberikan ruang ekspresi bagi pelaku vandalisme.

Eko menambahkan lembaganya merencanakan membeli BCB yang belum berstatus hak milik Pemerintah Kota Jogja. Untuk direhabilitasi, bahkan difungsikan kembali. Misalnya, bangunan di Jeron Beteng dekat dengan Kampung Gamelan serta Kotagede.
Namun kebutuhan dana untuk pembelian BCB masih dalam tahap pengkajian. Sedangkan BCB yang mulai diajukan untuk dibeli dari pemiliknya, masih dalam proses appraisal oleh tim penilai independen.

“Anggaran yang dibutuhkan Rp10 miliar. Dalam menawarkan harga beli, kami minimal sama dengan harga appraisal, atau di bawah sedikit,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya