SOLOPOS.COM - Petugas Gegana Brimob membawa kardus berisi sejumlah barang bahan untuk perakitan bom yang disita dari rumah M Toriq di Tambora, Jakarta, pekan lalu. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Petugas Gegana Brimob membawa kardus berisi sejumlah barang bahan untuk perakitan bom yang disita dari rumah M Toriq di Tambora, Jakarta, pekan lalu. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA – Pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menemukan sepucuk surat wasiat yang ditulis oleh terduga tersangka teroris Muhammad Toriq di lokasi ledakan bom di Depok, Jawa Barat. Inti isi dari surat itu untuk untuk meminta keikhlasan dari istri, anak, dan ibunya untuk melakukan aksi teror bom.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Benar memang ada surat wasiat yang pihak kami sita di lokasi ledakan di Depok. Surat itu merupakan tulisan tangan langsung dari Muhammad Toriq,” kata Karo Penmas Mabes Polri Boy Rafly Amar di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/9/2012). Menurut Boy, surat wasiat yang dibuat M Toriq, bertujuan untuk meminta ridho kepada istri, anak, dan ibunya terkait rencana teror yang akan dilakukannya itu. Namun sebelum rencana itu ia lakukan, bom rakitan yang dia buat di dalam kamarnya, terburu terbakar. “Tujuannya ingin masuk surga melalui ridha dari anak istri dan ibunya,” tegas Boy.

Ekspedisi Mudik 2024

Terkait kabar yang menyatakan M Toriq melarikan diri, saat terjadi ledakan bom di yayasan Yatim Piatu pondok Bidara, Beji, Depok, Sabtu (8/9/2012) malam, Boy membenarkan bahwa Toriq memang berada di sana dan berhasil melarikan diri saat bom rakitan tersebut meledak. “M Toriq memang benar melarikan diri saat bom rakitan itu meledak di Depok,” tegasnya.

Selain itu, Boy juga mengungkapkan hasil pemeriksaan M Toriq oleh penyidik dikatakan bawah dirinya telah berencana untuk melakukan serangan teror disejumlah kantor kepolisian pada Senin ini. “Dari hasil proses, bom bunuh diri itu untuk dilakukan hari ini. Aksi-aksi teror itu ditujukan untuk kepolisian. Mako Brimob, Pos Polisi Salemba, kantor Densus 88 dan komunitas Buddha. Dia memilih komunitas Budha terkait adanya kasus Rohingya di Miyanmar,” ungkap Boy.

M Toriq akhirnya menyerahkan diri ke pos polisi di Jembatan Lima, pada Minggu (9/9) malam Sekitar pukul 17.00 WIB. Nama M Toriq sendiri sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri lantaran diduga sebagai pemilik sejumlah bahan peledak yang sempat terbakar di rumahnya, namun berhasil dipadamkan oleh warga sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya