SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemukulan (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi

SOLO– Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, mengakui kesulitan mendeteksi dini aksi sweeping di Kota Solo.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Menurutnya, aksi kelompok tidak dikenal yang kerap sweeping menerapkan modus yang berbeda di setiap aksi, baik terkait dengan lokasi sasaran dan waktu beraksi.

Menurut mantan Kapolres Purworejo itu, modus yang berubah-ubah itu menyulitkan polisi untuk mendeteksi lebih dini.

“Kami kecolongan. Sebenarnya kami telah meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan pada malam Minggu, khususnya di titik keramaian. Tetapi ternyata mereka menunggu kelengahan personel polisi,” papar Asjima’in di Mapolresta Solo, Senin (5/11/2012).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, beberapa aparat Polresta Solo dan petugas satpam menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang tak dikenal, Sabtu (3/11/2012) sekitar pukul 23.30 WIB. Akibat kejadian itu salah satu polisi mengalami luka di bagian kepala hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Ia lebih lanjut mengungkapkan, polisi belum dapat menangkap para pelaku yang telah melukai Aipda Jaja Sunarya karena mereka sulit teridentifikasi.

Asjima’in juga menuding keterlambatan laporan adanya kejadian itu menjadi faktor tidak tertangkapnya para pelaku. Jika saja, imbuhnya, laporan itu diterima lebih cepat kemungkinan besar para personel dapat menangkap para pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya