SOLOPOS.COM - Pawang hujan asal Kota Semarang, Santoso Joko "Menthek" di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS). (Solopos.com-Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Aksi pawang hujan di Sirkuit Mandalika saat perhelatan MotoGP, Rara Isti Wulandari, yang viral di media sosial (medsos), rupanya mendapat tanggapan positif dari rekan seprofesinya. Salah satunya adalah Santoso Joko Purnomo, yang selama ini dikenal sebagai pawang hujan di Ibu Kota Jateng, Kota Semarang.

Pria yang akrab disapa Joko Menthek itupun senang dengan aksi Rara sebagai pawang hujan di event kelas dunia hingga viral. Ia pun berharap aksi Rara itu bisa menjadi inspirasi bagi pawang hujan lainnya agar bisa membantu kesuksesan sebuah acara, tak hanya di tingkat lokal tapi juga internasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tentu senang. Semoga semakin banyak pawang hujan yang diperbantukan di acara-acara bertaraf internasional,” ujar Joko Menthek kepada Solopos.com, Senin (21/3/2022).

Baca juga: Bekerja 21 Hari di Sirkuit Mandalika, Segini Gaji Pawang Hujan Rara

Joko Menthek mengaku sudah belasan tahun menekuni profesi sebagai pawang hujan. Pengguna jasanya tak hanya berasal dari Jawa Tengah (Jateng), tapi juga luar Pulau Jawa seperti Sumatra dan Kalimantan.

Joko mengaku kemampuan menjadi pawang hujan itu merupakan warisan dari kakeknya. Ia pun mengaku tidak melakukan ritual khusus agar bisa mengendalikan hujan.

“Ritualnya enggak neko-neko. Enggak butuh kembang sesaji atau jimat. Cukup ikhtiar dengan begadang selama 1×24 jam sebelum acara,” jelasnya.

Joko mengaku sebenarnya dirinya tidak bisa menghentikan atau menolak hujan. Hujan, menurutnya hanya mampu dikendalikan oleh Sang Pencipta.

“Saya itu hanya berusaha mengendalikan awan. Jadi kalau pas acara terlihat mendung, digeser ke tempat lain. Kalau menghentikan, apalagi menolak [hujan], itu kuasa Sing Gawe Urip,” tegas Joko.

Baca juga: Dikecam dan Dipuji, Ini Profil Rara Pawang Hujan Mandalika

Kendati demikian, masih banyak orang yang mempercayai Joko mampu mengendalikan hujan. Bahkan, mereka tak segan memberikan bayaran hingga jutaan rupiah kepada Joko setiap kali menggelar event atau acara.

Ia bahkan bisa mengantongi uang hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya, terutama saat kebanjiran order di musim penghujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya