SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG – Seorang warga Dusun Sudikampir, Desa Danupayan, Kabupaten Temanggung, Mahfud,27, harus dirawat di Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo Parakan karena menderita luka-luka akibat pengeroyokan oleh sekelompok orang di rumahnya pada Minggu (21/9/2014) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan di RSK Ngesti Waluyo di Temanggung, Senin (22/9/2014), akibat pengeroyokan tersebut, ruas jari manis tangan kanan korban putus dan luka terbuka pada tangan sehingga harus mendapat jahitan dari tim medis.

Mahfud mengaku tidak tahu-menahu penyebab kejadian yang menimpa dirinya tersebut, bahkan sama sekali tidak mengenal para pelaku pengeroyokan dengan membawa senjata tajam itu. Ia menduga kejadian ini akibat dari salah paham semata.

“Saat itu saya sedang memancing. Tiba-tiba istri saya SMS bahwa di rumah telah terjadi keributan. Saya pun panik, namun sesampainya di rumah tidak ada apa-apa. Tidak berselang lama ada suara orang mengetuk pintu, dan akhirnya peristiwa pembacokan ini terjadi,” akunya seperti dikutip Antara.

Ia kaget bercampur takut tatkala beberapa orang yang tidak dikenal tiba-tiba membabi buta menyabetkan senjata tajam pada dirinya.

Para pelaku yang diperkirakan berjumlah delapan orang itu diduga tengah dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol, meraka juga menendang korban hingga dirinya tercebur ke dalam sumur rumahnya.

“Mereka mabuk, terlihat dari wajah dan bau mulutnya. Sekitar 30 menit saya berada di dalam sumur. Baru setelah saya merasa ada bantuan dan aparat kepolisian datang, saya berani minta tolong ke teman-teman yang lain.

Ia mengatakan mengenal dua orang di antara kelompok tersebut, tetapi pelaku yang menebas tangan tidak dikenalinya karena situasi gelap.

Kakak korban, Nur Hadi,33, mengatakan, adiknya merupakan korban salah sasaran.

Ia menuturkan, awal mula kejadian pada Minggu sekitar pukul 16.00 WIB dia menegur saat melihat perkelahian di depan bengkel milikya. Merasa tidak terima ditegur, pelaku lantas mengejar Nur Hadi dengan membawa senjata tajam disertai ancaman penusukan.

“Saya pun kaget dan langsung melarikan diri mencari keamanan saat tahu dia membawa senjata tajam,” katanya.

Ia tidak menyangka, meskipun permasalahan telah dianggap selesai, pelaku beserta rombongannya datang kembali, sekitar pukul 20.00 WIB. Kali ini tanpa basa-basi, siapapun yang ada dalam rumah tersebut mereka serang dan saat itu hanya Mahfud yang ada.

“Jadilah dia korban karena posisi rumah tengah sepi. Padahal dia tidak tahu sama sekali permasalahan yang tengah dihadapi. Ini salah sasaran,” katanya.

Guna mencegah kemungkinan aksi-aksi susulan, puluhan anggota kepolisian dari Polres Temanggung disiagakan. Kasat Reskrim Polres Temanggung, Iptu Hermanto, menjelaskan bahwa tiga orang pelaku telah diamankan oleh aparat kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya