SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi (10/12), turun empat poin menjadi Rp 9.010-Rp 9.020 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.006-Rp 9.016, karena aksi lepas rupiah.

Aksi lepas rupiah itu dalam upaya merealisasikan keuntungan setelah hari sebelumnya mata uang Indonesia itu menguat, kata Analis PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Jumat.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Ia mengatakan, selain aksi lepas yang menekan rupiah juga tertekan oleh membaiknya dolar AS di pasar regional. Dolar AS naik terhadap euro, setelah peringkat Irlandia sebagai negara yang mengalami krisis finansial di kawasan Eropa mengakibatkan pelaku pasar mengalihkan perhatian ke dolar, katanya.

Menurut dia, rupiah sekalipun terkoreksi, namun posisinya cukup stabil, bahkan berusaha mendekati level Rp 9.000 per dolar.

“Kami optimis rupiah pada saatnya akan kembali mencapai level Rp 9.000 per dolar, asalkan Bank Indonesia mengendorkan pengawasannya,” ujarnya.

BI, lanjut dia kemungkinan akan mempertahankan rupiah di atas level Rp 9.000 per dolar, apabila rupiah berada di bawah Rp 9.000 per dolar, maka kenaikan mata uang tersebut akan bisa berlanjut.

Apalagi pemerintah sudah meminta BI untuk tetap berada di pasar mengamati pergerakan rupiah lebih lanjut, jelasnya.

Rupiah, menurut dia, dalam dua pekan mendatang kemungkinan akan tetap berkisar Rp 9.000 sampai Rp 9.020 per dolar. Karena rupiah pada posisi tersebut dinilai cukup bagus dan memberikan kemudahan bagi eksportir maupun importir untuk melakukan usahanya dengan baik, ucapnya.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya