SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Tahun 2010, bakal dicanangkan sebagai tahun drainase. Pencanangan dibarengi dengan perbaikan total kondisi drainase di Kota Bengawan, pengedukan sedimen di beberapa titik drainase dan pembuatan kantung peresapan air di jalan-jalan kampung.

Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy), saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (28/4), mengakui banjir dan genangan air menjadi persoalan yang belum tuntas diselesaikan selama hampir satu periode dia dan walikota Joko Widodo (Jokowi) memimpin Solo. Di tahun 2011, persoalan tersebut dipastikannya menjadi prioritas untuk diselesaikan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Pencanangan 2011 sebagai tahun drainase, lebih pada penanganan khusus drainase. Kita butuh pengedukan sedimen. Di sepanjang Jl Slamet Riyadi itu ada drainase setinggi 3-4 meter, sekarang hanya tersisa setinggi 50 sentimeter untuk lewat air, karena banyaknya sedimen,” papar Rudy.

Selain pengedukan sedimen, Rudy juga menyebut perlunya dibuat kantung peresapan air di sisi kanan dan kiri sepanjang jalan kampung. Kantung resapan tersebut berupa lubang sedalam 4 meter di tanah yang diisi batu dan ijuk, untuk peresapan air. Dengan cara tersebut, air hujan yang mengalir langsung sebagai air permukaan dapat dikurangi, sehingga genangan air pun berkurang.

Disinggung mengenai anggaran untuk penanganan banjir dan genangan air, Rudy mengatakan untuk saat ini Pemkot Solo memang belum mendapat kepastian anggaran. Namun, sejauh ini, dia berusaha mengajukan usulan anggaran ke pemerintah pusat. Soal anggaran, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto mengakui persoalan itu menjadi kendala utama penanganan masalah drainase di Solo. Sebagai gambaran anggaran untuk pemeliharaan drainase pada 2010 hanya dipatok Rp 637 juta, dari total dana Rp 1,2 miliar untuk pengendalian banjir.

“Dengan keterbatasan anggaran, saya lebih sepakat untuk mengubah perilaku masyarakat. Bagaimana agar masyarakat ikut mengatasi persoalan drainase dengan tidak membuang sampah sembarang, tidak menutup selokan, dan sebagainya,” ungkap Budi.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya