SOLOPOS.COM - Calon presiden Amerika Serikat (AS) , Donald Trump (kanan) berdiri dengan Setya Novanto, Ketua DPR RI saat konferensi pers di Manhattan, New York, AS, Kamis (3/9/2015). (JIBI/Solopos/Reuters)

Aksi kontroversial Donald Trump mendapat reaksi keras dari publik Tanah Air.

Solopos.com, JAKARTA – Donald Trump kembali mendapat protes keras dari publik dunia maya. Kali ini, di laman petisi online Change.org muncul tuntutan boikot teradap bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, Senin (13/12/2015), petisi yang ditujukan untuk Presiden RI, Menteri Luar Negeri RI, Menko Polhukham RI, dan instansi pemerintah lainnya ini telah mengantongi 34.438 pendukung hingga 13.00 WIB.

Pemilik akun platform petisi Change.org yang tak menyebutkan namanya (anonim) membuat petisi bertajuk Tolak Donald Trump dan Bisnisnya Masuk Indonesia. Ia menulis bahwa sikap Trump merupakan diskriminasi agama yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Indonesia sebagaimana terkandung dalam Pancasila & UUD 1945.

“Hal tersebut juga merupakan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia. Pernyataan Donald Trump dapat dinilai menebarkan kebencian terhadap kaum Muslim,” tulisnya.

“Untuk itu kami mendesak Pemerintah RI untuk tidak memberikan Visa kepada Donald Trump/ melarang Donald Trump untuk memasuki wilayah NKRI, menolak rencana investasi Donald Trump di Indonesia, dan mencabut izin usaha perusahaan-perusahaan yang dimiliki (sebagian dimiliki) Donald Trump yang selama ini (mungkin) telah beroperasi di Indonesia,” tambahnya.

Dalam petisi ini banyak netizen yang menulis komentar dengan nada sinis. “Semoga Donal Duck eh Trump diberi Hidayah sebelum masuk majalah Hidayah,” tulis Yogiswara Javmika.

“Semoga Donald Trump menyadari bahwa kejahatan dan keburukan Yang ia perbuat akan kembali padanya!,” tulis netizen lainnya, Teguh Juwarno.

Sebelumnya, banyak pihak yang mengutuk keras atas pernyataan ekstrem Trump. Hacker Anonymous bahkan dengan lantang menyebutkan bahwa mereka telah menyerang situs milik taipan real estate tersebut, trumptowernyc.com.

Sejumlah pemimpin dunia dari negara sekutu terpenting AS juga menentang pernyataan Trump yang melarang umat Muslim memasuki AS. Anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi menyebut Trump “memalukan”. Sementara Perdana Menteri Inggris David Cameron tak biasanya mengeluarkan pernyataan bernada kritik pada kandidat capres AS itu.

Pemimpin partner penting AS lainnya, Israel, juga memilih menjaga jarak dengan Trump. “Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menentang pernyataan Trump tentang pelarangan muslim masuk AS,” demikian pernyataan yang dikeluarkan kantor Netanyahu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya