SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, KARANGANYAR–Warga Dusun Kepoh, Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar digegerkan aksi koboi empat orang tak dikenal, Kamis (10/7/2014) dini hari. Keempat orang tak dikenal itu meneror warga dengan menembaki lampu jalan, dan menggedor pagar rumah, sambil membawa parang. Informasi yang dihimpun solopos.com di lapangan, pelaku memulai aksinya sejak pukul 02.00 WIB dengan menembak lampu jalan di sekitar kediaman rumah Ketua RT setempat.

Diduga pelaku menggunakan senapan angin, lantaran dalam aksinya, mereka turut membawa tabung gas. Warga yang berusaha memperingatkan tidak digubris, malah mendapatkan tembakan di tangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Teror tak berhenti sampai di situ. Mereka kembali menembak sederet lampu jalan lain, hingga salah seorang warga keluar dari rumah. “Saya bertanya baik-baik kepada mereka, ada apa, kok ribut sekali suaranya? Mereka bilang tidak ada apa-apa, tapi begitu saya akan menutup pintu, saya ditembak dari belakang, dan mengenai punggung saya,” terang salah seorang korban, Supardjo, 50, kepada wartawan, Kamis siang. Ia mengatakan aksi keempat warga itu dilakukan tenang, dan tidak tergesa-gesa.

“Begitu saya ditembak, saya masuk ke dalam rumah. Dan menghubungi sejumlah saudara saya. Kebetulan kakak saya sudah bangun untuk sahur,” imbuh dia.

Aksi premanisme itu masih juga belum berhenti. Setelah menembak dua warga, pelaku menghampiri rumah salah seorang warga yang memiliki anjing. Anjing jenis pitbull itu ditembak dua kali hingga akhirnya tewas.

“Saya mendengar suara dentuman keras seperti petasan, dan keributan yang awalnya saya duga perkelahian. Anjing saya menggonggong, kemudian ditembak dua kali,” kisah Susanto, si pemilik anjing. Setelah anjingnya ditembak, Susanto berusaha keluar namun tak diperbolehkan istrinya.

“Setelah merasa aman, saya keluar rumah dan menyaksikan anjing saya yang masih dalam posisi dirantai di teras, sudah meninggal bersimbah darah,” ungkapnya. Keempat orang tak dikenal itu kembali menembaki lampu jalan, hingga keluar dari wilayah dusun setempat. Selepas Azan Shubuh, warga akhirnya berani keluar rumah, dan melaporkan insiden itu kepada pihak kepolisian.

Sumber solopos.com menyebut hingga siang sekitar pukul 12.00 WIB, belum ada petugas kepolisian yang turun langsung ke lapangan. Salah satu pelaku diduga adalah eks-anggota TNI AD. “Kami sudah lapor namun belum ada yang langsung terjun ke lapangan. Terus terang aksi ini sangat meresahkan masyarakat,” kata dia.

Saat ditanya kaitannya dengan pemilu presiden (Pilpres) yang baru saja digelar, warga mengaku enggan berasumsi. Korban mengatakan tak pernah secara aktif terlibat dalam perpolitikan, maupun menjadi panitia pemungutan suara (PPS). Mereka juga merasa tidak memiliki masalah dengan orang lain.

Ditemui terpisah, Wakapolres Karanganyar, Kompol Yuswanto Ardi menyatakan bakal melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Sebelumnya informasi yang didapat tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

“Saya baru tahu kalau ternyata ada korban dalam insiden Kamis dini hari tadi. Laporan yang masuk hanya berupa perusakan fasilitas umum,” jelas dia, ditemui wartawan di kantor Mapolsek Colomadu, Kamis.

Ardi meminta warga tidak segan melaporkan aksi premanisme yang dilakukaan oknum tertentu. Pihaknya dengan tegas akan memberantas preman di wilayah Bumi Intanpari. Dalam aksi itu, tak kurang dari 20 lampu jalan rusak total.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya