SLEMAN—Aksi dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat paskamemanasnya hubungan KPK-Polri, Jumat pekan lalu.
Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023
Di Jogja, Sekitar 20 mahasiswa berunjukrasa dengan menabur bunga di jalan simpang tiga kampus UIN Sunan Kalijaga (8/10/2012) pagi.
Tabur bunga tersebut dimaknai mahasiswa yang mengatasnamakan diri dari Gerakan Pemuda Melawan Korupsi (GPMK), sebagai wujud matinya penegak hukum di Indonesia, terutama KPK yang tengah digrogoti oleh para koruptor.
“KPK sebagai lokomotif resmi pemberantas korupsi, hingga hari ini disandera oleh kepentingan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab” kata koordinator unjukrasa Ahmad Suhaidi Rahman.
Menurut Rahman, KPK telah dilemahkan dan diserang bertubi-tubi. Sementara Polri sibuk mencari alasan pembenaran sendiri. Dan presiden masih bungkam saat negeri ini butuh diayomi.
“Kami prihatin sekaligus miris melihat parodi korupsi yang terus membumbung tinggi” katanya.
Selain aksi tabur bunga, mahasiswa ini juga membawa poster-poster bertuliskan kecaman terhadap Polri dan dukungan untuk KPK. Unjukrasa dimulai sejak puku 08.30 WIB hingga berita ini diturunkan unjukrasa masih berlangsung dengan pengawalan aparat kepolisian.