SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Massa Aksi Bela Tauhid menyampaikan rekomendasi kepada Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) terkait insiden pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Garut beberapa hari lalu.

Perwakilan massa aksi, Abdul Rosyid, menjelaskan salah satu rekomendasi adalah mendesak Kemenkopolhukam mempertemukan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dengan seluruh tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) dalam waktu dekat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Rekomendasi yang pertama adalah meminta pihak Kemenko Polhukam untuk mempertemukan Said Aqil Siradj dan Yaqut dengan seluruh ulama GNPF dalam waktu dekat,” tuturnya, Jumat (26/10/2018).

Dia mengatakan akan kembali membawa massa aksi turun ke jalan pada 2 November 2018 untuk menagih janji atas hasil pertemuan tersebut.

“Jadi hari ini semuanya tenang. Jumat 2 November 2018 nanti kita kembali berkumpul di Masjid Istiqlal untuk menagih janji Kemenkopolhuman dan kita akan longmarch ke Istana Negara langsung,” katanya.

Dia juga mengimbau agar perwakilan dari Kemenko Polhukam yang ditemui pada audiensi tidak hanya mencatat rekomendasi tersebut, melainkan menyampaikannya kepada Menko Polhukam Wiranto agar bisa segera ditindaklanjuti.

“Intinya kita sudah ketemu. Semua saran tadi jangan cuma dicatat, tetapi juga disampaikan. Kita akan kembali dan tagih lagi pada 2 November 2018 nanti,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya