Aksi Bagi Nasi Gratis ke Pasien Isoman Merebak di Jogja

Solopos.com, JOGJA – Keluarga besar Koperasi Griya Jati Rasa bersama Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan serta Pusat Studi dan Tranformasi Masyarakat Universitas Kristen Duta Wacana Jogja berbagi kasih kepada pasien Covid-19 yang tengah menjalankan isolasi mandiri (isoman). Aksi tersebut dilakukan dengan membagikan asupan gizi berupa nasi kotak dan buah segar.

Sekretaris Koperasi Griya Jati Rasa, Anna Istanti, mengatakan gerakan itu dilakukan sejak akhir Juli lalu dan masih berlanjut sampai sekarang. Per pekan ada 100 nasi kotak dan buah segar yang dibagikan kepada yayasan, perseorangan, dan sukarelawan Satgas Covid-19 di wilayah DIY untuk pasien yang isoman. “Kami lihat antusiasme dan juga kebutuhannya memang luas, jadi mungkin sampai September masih akan dilanjutkan,” katanya, Jumat (6/8/2021).

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Anna menerangkan sebelum bantuan disalurkan pihaknya lebih dulu berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 atau penerima bantuan. Penerima akan mendata kebutuhan makanan apa yang mesti dibantu serta jumlah pasien yang menjalani isoman.

Baca Juga: PWNU DIY Kini Punya Sukarelawan Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Siap Terjun Bantu Masyarakat

“Program ini juga sebagai bentuk pemberdayaan kepada anggota koperasi kami yang bergerak di bidang kuliner, karena selama PPKM kan pesanan kurang,” jelasnya.

Tepiskan Perbedaan

Pengasuh Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan, KH Beny Susanto, menyatakan dengan terus bergadengan tangan dengan semua pihak tanpa melihat perbedaan, rahmat dan berkah Tuhan Yang Maha Esa terus mengalir deras. Saling membantu di tengah kesusan menjadi kekuatan melewati musibah.

“Makanan, nasi boks, vitamin, beras, minyak dan lauk bagi yang tidak mampu dibantu oleh berbagai kalangan dan banyak pihak. Koperasi Griya Jati Rasa, didukung PSTPM Universitas Kristen Duta juga menyediakan nasi boks bagi warga ataupun keluarga isoman yang membutuhkan,” ungkapnya.

Menurutnya, masalah pandemi Covid-19 tidak mungkin bisa ditangani pemerintah sendiri. Butuh partisipasi masyarakat dan kerja sama berbagai pihak agar persoalan ini segera berakhir. “Kerja sama pemerintah, swasta dan masyarakat akan segera berakhir dan pastinya membuat bangkitnya Indonesia,” ujarnya.