SLEMAN—Jumlah pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SDN Srunen dan SDN Glagaharjo, Cangkringan, tidak memenuhi kuota rombongan belajar yang telah ditetapkan. Alasannya, kondisi wilayah yang relatif sulit membuat calon siswa memilih sekolah yang lebih kondusif.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepala SDN Srunen, Prihyanto menyebutkan, hanya 10 anak yang mengikuti proses PPDB dan secara otomatis diterima sebagai siswa kelas I di SDN Srunen.
“SDN Srunen menerima satu rombongan belajar yakni 28 siswa, tapi yang mendaftar 10 anak jadi semuanya diterima,” ujarnya kepada Harian Jogja, Jumat (29/6).
Keseluruhan siswa baru tersebut, lanjutnya, berasal dari TK Srunen dengan rincian empat orang siswa berasal dari Dusun Kalitengah Lor, dua orang dari Dusun Kalitengah Kidul, dua orang dari Dusun Singlar, dan dua orang dari Dusun Srunen.
Kendati demikian, masih ada kemungkinan penambahan siswa baru pada saat proses belajar mengajar di hari pertama. “Biasanya anak yang tidak melalui TK, langsung mendaftar di hari pertama pelajaran,” ungkap dia.
Ia menilai, kondisi sekolah yang belum kondusif dari bangunan maupun akses yang jauh menjadi salah satu penyebab minimnya siswa baru di sekolah tersebut. (ali)