SOLOPOS.COM - Herdyana Syintawati (Detik)

Akses Internet cepat 5G bisa membikin Indonesia lebih maju. Benarkah?

Solopos.com, JAKARTA— VP Marketing and Communications Ericsson Indonesia, Hardyana Syintawati, berpendapat akses Internet 5G membawa peluang bagi Indonesia untuk jauh lebih maju.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (10/11/2015), akses Internet 5G di Indonesia bisa memuat Indonesia menggunakan information and communications technology (ICT) dengan baik.

“Bukan tantangan dalam arti kata kurang apa, tapi malah lebih ke kesempatan buat Indonesia untuk benar-benar mempergunakan ICT secara lebih baik lagi,” kata Hardyana.

Menurut wanita yang sering dipanggil Nana itu, selama ini ICT identik dengan barang-barang impor, namun ke depannya Indonesia akan lebih bisa mengembangkan konten lokal dengan akses Internet 5G.

“Karena konten dan Aplikasi menjadi hal yang utama, tidak masalah lagi pipanya mau pakai apa, tapi itu mau digunakan untuk apa, sehingga aplikasi-aplikasi lokal yang punya kesempatan untuk naik nantinya,” kata Nana.

“Jadi saya tidak melihat itu sebagai tantangan apalagi hambatan, itu lebih ke arah kesempatan buat kita untuk lebih memikirkan kedepannya,” sambung dia.

Lebih lanjut, Nana mengatakan saat ini belum ada satu negara yang berada di depan Indonesia mengingat akses Internet 5G baru akan ditetapkan 2020, sehingga semua negara nantinya akan memulai langkah bersamaan.

“Alangkah baiknya kalau Indonesia juga sekarang sudah mulai siap-siap untuk membangun industri lokal untuk bukan hanya dari sisi infrastrukturnya, atau handset, tapi lebih ke arah ini dipergunakannya untuk apa,” kata Nana.

“Inilah kesempatan bagi Indonesia untuk lebih kreatif kedepannya lagi. Saya yakin banyak pengembang aplikasi dan pengembang konten di Indonesia yang kreatif,” lanjut Nana.

Ericsson sendiri memiliki visi untuk dapat menghubungkan 50 miliar perangkat, perusahaan teknologi asal Swedia itu telah memperkirakan sebanyak 26 miliar perangkat akan terhubung ke Internet tahun 2020.

Sisanya, 24 miliar perangkat terhubung ke Internet, menurut Nana, akan bisa dan hanya akan tercapai melalui akses Internet 5G. “Karena hanya teknologi 5G yang nantinya bisa menangani perangkat yang bisa terhubung sebegitu banyak,” ujar Nana.

Seperti dikutip dari Detik, Selasa, Jepang dan Korea Selatan telah mendengungkan uji coba jaringan telekomunikasi generasi kelima alias 5G. Namun, teknologi penerus 4G itu diprediksi baru benar-benar bisa dinikmati pada tahun 2020 mendatang.

“Teknologi akses Internet 5G memang sudah ada, namun standarisasinya sendiri baru akan diresmikan pada 2020. Badan 3GPP masih menggodok perihal standar ini, karena berbeda dengan teknologi 4G LTE yang ada sekarang,” jelas Herdyana Syintawati.

Nana menjelaskan teknologi akses Internet 5G nantinya tidak hanya akan berfokus pada kecepatan. Menurutnya, teknologi 5G akan lebih mengedepankan untuk latency yang  akan memberikan manfaat penghematan baterai perangkat serta cakupan yang lebih banyak.

Selain itu jaringan akses Internet 5G memiliki kemampuan intelijen sehingga dapat membedakan kebutuhan perangkat sehingga ujung-ujungnya dapat melakukan efesiensi yang lebih baik lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya