SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Akses Internet 4G LTE sudah bisa digunakan setelah proses refarming selesai dilakukan.

Solopos.com, JAKARTA — Akhirnya! Tuntas sudah penataan frekuensi di 1.800 MHz. Spektrum selebar total 75 MHz itu, kini sebagian besar sudah bisa dimanfaatkan untuk menggelar akses Internet 4G long term evolution (LTE) oleh empat operator seluler di seluruh Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti dilansir Detik, Selasa (17/11/2015), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan proses refarming untuk akses Internet 4G LTE sudah selesai dan tak ada kesalahan.

“Alhamdulillah, aman chief. Untuk refarming 1.800 MHz sudah beres semua. Tidak ada fallback. Sekarang sedang performance test,” ungkap Rudiantara.

Apabila hasil tes performansi jaringan berjalan lancar, maka Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Hutchison 3 Indonesia, dipastikan sudah boleh melakukan komersialisasi akses Internet 4G di 1.800 MHz secara nasional sejak hari ini.

Babak final dari penataan dan refarming akses Internet berlangsung sejak tadi malam hingga dini hari tadi di Jakarta. Operator yang terakhir menuntaskan refarming adalah Indosat. Proses penataan itu juga terus dipantau oleh tim dari Kementerian Kominfo yang dipimpin langsung oleh Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika, Muhammad Budi Setiawan.

Seperti diketahui, frekuensi 1.800 MHz harus ditata ulang terlebih dahulu sebelum bisa refarming untuk menggelar jaringan seluler generasi keempat. Pasalnya, selain spektrum itu masih digunakan untuk akses Internet 2G dan blok kanal empat operator itu masih tidak berdampingan.

Itu sebabnya, sejak April 2015 lalu, Menkominfo memutuskan untuk memulai penataan dari luar Pulau Jawa, tepatnya dari kawasan timur Indonesia yang trafik pelanggannya tidak terlalu padat. Puncaknya tadi malam ada di Jakarta. Total ada 42 klaster area yang ditata ulang secara nasional.

Sebelumnya, pemerintah telah menggelar layanan akses Internet 4G tahap pertama di 900 MHz akhir Desember 2014 lalu. Namun, untuk kecepatan akses internetnya masih belum terlalu signifikan apabila dibandingkan dengan 3G karena lebar pitanya yang menggunakan alokasi 5 MHz oleh Telkomsel, Indosat, dan XL.

Sementara di 1.800 MHz, pita yang bisa dialokasikan oleh masing-masing operator bisa 10 MHz sampai 15 MHz,  kecuali Tri yang cuma punya spektrum terbatas. Dari total 75 MHz frekuensi yang tersedia, Tri paling kecil karena cuma punya 10 MHz. Sementara XL dan Telkomsel masing-masing punya sumber daya 22,5 MHz, dan Indosat 20 MHz.

Apabila di 900 MHz kecepatan maksimal yang bisa digeber adalah 36 Mbps. Sementara di 1.800 MHz akses yang bisa dirasakan, secara teori bisa menembus 100 Mbps. Angka kecepatan akses Internet itu bisa semakin tinggi apabila  menggunakan skema carrier aggregation dengan LTE Advanced.

Dari empat operator itu, baru XL Axiata yang menyatakan siap untuk langsung komersialisasi akses Internet 4G untuk 1.800 MHz di Jakarta begitu refarming tuntas hari ini. “Silakan saja kalau mau duluan. Tapi nanti akan ada launching 4G bersama Presiden Jokowi awal Desember 2015,” kata Rudiantara.

Berkaca dari ekosistem global, 1.800 MHz merupakan salah satu frekuensi yang populer digunakan untuk menggelar akses Internet 4G LTE. Sekarang sudah banyak tersedia ponsel pintar yang mendukung 4G LTE di 1.800 MHz. Rentang harganya dari yang termurah Rp1 jutaan hingga di atas Rp10 jutaan sudah ada semua.

Seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan perlu menjaga keseimbangan ekosistem dalam akses Internet 4G 1.800 MHz baik untuk perangkat, jaringan, dan aplikasi.

Hal itu disampaikan Rudiantara dalam seminar di Jakarta menanggapi penataan 4G 1.800 MHz yang selesai Senin malam kemarin. Menurut dia, selesainya penataan 4G di 1.800 MHz masih menyisakan pekerjaan untuk menyeimbangkan ekosistem baik dari segi perangkat dan aplikasi.

Untuk perangkat, menurut dia, saat ini terus bermunculan perangkat-perangkat baru 4G dan harganya ke depan akan semakin murah. “Bisa di bawah Rp1 juta dan setahun depan bisa Rp500.000-Rp600.000,” katanya.

Namun, aplikasi, menurut dia masih perlu didorong agar teknologi akses Internet 4G tersebut dapat lebih bermanfaat dibandingkan teknologi sebelumnya. “Terutama untuk aplikasi lokal,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya