SOLOPOS.COM - Balon Internet Google. (Istimewa/Google)

Akses Internet di Indonesia akan diwarnai dengan Project Loon Google.

Solopos.com, JAKARTA — Operator seluler lokal, Telkomsel, telah menyepakati kerja sama dengan Google untuk mendukung uji coba akses Internet Project Loon selama satu tahun di Indonesia. Proyek tersebut akan dimulai pada 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti dilansir Okezone, Kamis (5/11/2015), nantinya balon yang dapat mengantarkan jaringan akses Internet dari udara itu mulai diterbangkan dari lima titik di atas Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua Timur.

Google meminjam frekuensi 4G LTE Telkomsel di jaringan 900 Mhz untuk mentransfer sinyal Internet dari udara. Pihak Telkomsel menjelaskan, saat ini yang dilakukan sebatas uji coba teknis dan tidak membicarakan mengenai rencana penerapan Project Loon secara komersial di Indonesia.

Uji coba akses Internet dari udara itu menurut pihak Google dilakukan agar mendapat gambaran yang lebih lengkap mengenai kelebihan dan kekurangan dari teknologi tersebut.

“Saat ini fokus kami masih pada uji coba teknis dan belum ada kesepakatan secara komersial dengan pihak Telkomsel,” terang pihak Telkomsel.

Kerja sama balon Internet milik Google Inc dengan tiga operator seluler Indonesia, Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata rupanya menimbulkan banyak reaksi dari berbagai kalangan. Sebagian pihak bahkan bertanya-tanya tentang kelanjutan program yang dinilai memiliki tujuan sama dengan balon internet bernama Project Loon tersebut.

“Program pemerintah seperti Palapa Ring dan Broadband Acess enggak masalah. Loon itu kan akses Internet di udara. Jadi, misalnya operator bangun BTS dari berbagai vendor, Loon merupakan salah satu vendornya,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dilansir Liputan6.com, Kamis.

Rudiantara berkali-kali menegaskan kerja sama dengan Google untuk Project Loon baru sebatas uji coba teknis. Google juga tak mengeluarkan izin sendiri. Raksasa teknologi itu harus menggandeng operator.

“Pembicaraan itu belum lengkap, ini masih sebatas technical test. Terkait model bisnis, berapa yang dibayar, hingga implikasi kepada pelanggan itu belum ada,” ujarnya.

Bagi Rudiantara, pihaknya memprioritaskan agar program yang sudah berjalan tidak tumpang tindih, untuk menyediakan akses Internet di wilayah yang belum memiliki infrastruktur jaringan.

“Misalnya, Indonesia Timur dan Sumatra. Operator belum pakai 900 MHz untuk dua wilayah tersebut. Spektrum 900 MHz itu paling luas jangkauan 2G-nya,” tambah Rudiantara.

Project Loon direncanakan diuji coba di langit Indonesia awal 2016 dengan masa uji coba selama setahun. Untuk itu, Loon akan menggunakan frekuensi operator 900 MHz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya