SOLOPOS.COM - Ilustrasi Akses Wifi dan LIfi (Techcrunch)

Akses Internet menggunakan Wifi masih menjadi andalan orang Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Country Sales Manager Linksys Indonesia, Kevin Kurniawan, mengatakan konsumen Indonesia masih sangat bergantung pada teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel atau Wifi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (9/12/2015), menurut hasil survey APJII Indonsia merupakan konsumen donwload aplikasi dan sangat bergantung Wifi.

“Survei dari APJI memperlihatkan bahwa Indonesia nomor satu konsumen yang suka download aplikasi. Indonesia masih sangat bergantung pada Wifi dan ini banyak dilakukan oleh pengguna mobile,” ujarnya.

Menurut survei APJI, dalam mengunduh aplikasi, Indonesia berada di level 6 jauh di atas Malaysia dan Filipina yang masing-masing berada di level 2,7. Di posisi selanjutnya terdapat Korea Selatan, Prancis, Taiwan, India, Amerika Serikat dan Rusia.

Ke depannya, Kevin melihat akan lebih banyak file video, yang membutuhkan bandwidth lebih besar karena sebagian besar video saat ini dilakukan secara streaming. “Semua yang akan mendominasi broadband kita adalah video,” ujar dia.

Oleh karena itu, menurut Kevin diperlukan teknologi baru untuk menjembatani data akses Internet, salah satunya Wifi AC yang saat ini telah diadopsi oleh sejumlah perangat seperti Xiaomi Mi 4i dan Samsung Note 4 dan router Linksys.

Sementara tingginya pengguna layanan data berbanding terbalik dengan layanan voice dan SMS yang semakin menyusut. Meski demikian, Telkomsel masih optimistis apabila dua layanan konvensional itu masih akan bisa menunjukkan peningkatan.

Menurut Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, layanan voice dan SMS terbukti masih bisa tumbuh tahun ini. Ririek berharap kedua layanan tersebut tetap dapat tumbuh tahun 2016. Ririek mengakui kalau lambat laun layanan voice dan SMS pasti akan melambat pertumbuhannya, bahkan cenderung menyusut.

“Tapi walau saat ini pengguna data mendominasi, layanan voice dan SMS itu seakan seperti backbone atau penunjangnya. Karena layanan voice dan SMS akan menjadi backup ketika jaringan data terganggu,” ujar Ririek, dilansir Detik, Rabu.

Telkomsel saat ini tengah getol menggeber yang namanya Mobile Financial System (MFS). Salah satu produknya adalah T Cash, layanan ini memungkinkan pengguna melakukan pembayaran menggunakan ponselnya.

Jaringan yang digunakan memang berbasis data, tapi untuk wilayah yang jaringan datanya minim, Telkomsel akan mempercayainya pada layanan SMS.

Bukannya tanpa alasan, Ririek mengatakan karena 95% populasi Indonesia saat ini terjangkau oleh jaringan 2G. Sehingga jalur SMS menjadi masuk akal, mengingat coverage yang sangat luas ketimbang jaringan data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya