SOLOPOS.COM - Project Loon Google (Youtube)

Akses Internet yang dihasilkan Project Loon Google bisa menembus 10 Mbps.

Solopos.com, CALIFORNIA — Balon raksasa Google yang diberi nama Project Loon, ternyata menawarkan akses Internet yang lumayan cepat. Google mengklaim kecepatan akses saat menggunakannya bisa menembus 10 Mbps.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari Detik, Kamis (29/10/2015), Vice President Project Loon Google, Mike Casiddy, mengungkapkan, balon Internet Project Loon bisa memancarkan sinyal akses Internet 4G dari ketinggian 20 km di atas permukaan tanah.

Untuk merasakan layanan akses Internet Project Loon, pengguna disebut tak butuh mengganti perangkat genggamnya. Sebab sama-sama menggunakan ponsel yang ada di pasaran.

Ekspedisi Mudik 2024

Rencananya, uji jaringan balon Internet Google di Indonesia bakal menggandeng tiga operator besar, Telkomsel, Indosat dan XL Axiata. Frekuensi yang digunakan kemungkinan besar adalah 900 MHz.

Google sejatinya juga berharap pengujian dilakukan frekuensi 700 MHz. Hanya saja hal itu sulit dilakukan lantaran frekuensi tersebut masih digunakan untuk TV analog.

“Project Loon bisa digunakan dengan ponsel 4G yang biasa, dengan menghantarkan kecepatan Internet sampai 10 Mbps,” ujar Casiddy, dalam acara penandatanganan kesepakatan dengan Telkomsel, Indosat dan XL di Markas Google X, Mountain View, California, Amerika Serikat.

Casiddy menyebut satu unit balon Loon dapat terbang sejauh 500.000 km. Sejauh ini setidaknya sudah ada tiga operator yang menjalin kolaborasi dengan Google untuk menjajal teknologi balon Internet tersebut. “Telefonica di Brasil, Vodafone di Selandia Baru dan Telstra di Australia,” ungkapnya.

Balon Loon sendiri berfungsi sebagai menara telepon seluler terbang dengan jangkauan sinyal sampai 40 km. Ia mengangkasa dengan angin stratosferik di ketinggian 20 km atau dua kali pesawat komersial, masing-masing balon memancarkan koneksi akses Internet turun ke permukaan dan apabila salah satu balon ini keluar jalur maka balon baru akan menggantikannya.

Sementara itu, dikutip dari Liputan6.com, Kamis, Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) PT Indosat Tbk, Alexander Rusli,  yang hadir dalam penandatanganan kerja sama dengan Google tersebut, mengungkap masing-masing operator akan menggunakan spektrum di 900 MHz. “Dari 15 MHz lebar spektrum yang kami miliki di 900 MHz, kami akan pakai 5 MHz untuk uji coba balon Google,” ungkap Alexander.

Namun, Alexander Rusli belum dapat memaparkan mekanisme secara rinci. Menurutnya, uji coba akses Internet Project Loon tersebut akan dilakukan di wilayah spesifik. Bahkan, dia menyebut banyak balon Internet yang akan mengudara.

“Dalam desain Project Loon akan ada banyak balon mengelilingi bumi dengan jarak satu sama lain berkisar 80 km. Satu balon plus peralatan akan setara dengan satu menara telekomunikasi. Jadi, banyak balon mengelilingi bumi seperti ring. Itu bisa menjangkau semua wilayah sekaligus,” jelasnya.

Bagi Google, kehadiran balon Internet akan membantu operator di Indonesia untuk memperluas jaringan mereka ke wilayah terpencil. Sebab Indonesia merupakan negara kepulauan yang banyak dikelilingi hutan dan pegunungan. Kondisi ini akan menyulitkan operator untuk membangun kabel fiber optic (FO) atau menara telekomunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya