SOLOPOS.COM - Ilustrasi (mahasiswastan.com)

Mereka akan menghadapi realitas negeri yang sedang penuh dinamika

Harianjogja.com, JOGJA-Institut Sains dan Teknologi (IST) Akprind Jogja kembali meluluskan 163 sarjana dan ahli madya. Para intelektual muda itu dilantik dalam wisuda yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (27/1/2018).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rektor IST Akprind Amir Hamzah menjelaskan, dari 163 mahasiswa yang diwisuda terdiri atas 133 sarjana dan 30 ahli madya, ada 16 peserta wisuda berhasil lulus dengan predikat cumlaude. Adapun lulusan terbaik diraih oleh Gayuh Ayu Novilia dari Prodi Teknik Informatika dengan IPK 3,85 untuk program S1 dan lulusan terbaik program D3 atas nama Fathur Rozi Ismail dari Prodi Teknik Elektronika.

“Kami mengingatkan kepada para peserta wisuda, bahwa mereka akan menghadapi realitas negeri yang sedang penuh dinamika. Sebagai intelektual mereka harus mencari solusi atau setidaknya jangan menambah masalah,” ungkapnya dalam rilis yang dikirim kepada Harianjogja.com, Jumat (26/1/2018).

Amir Hamzah menegaskan, ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang sangat mengagumkan, terutama informasi dan komunikasi. Perkembangan itu mempengaruhi poltiik, perilaku dan moral. Tak jarang, perilaku justri ironi, seperti sulit berkomunikasi antar anggota keluarga pada semua orang memegang ponsel. Saat ini, kata dia, memasuki era dimana fakta tidak terlalu berpengaruh dibanding emosi dan opini dalam keputusan publik serta era fakta bersaing dengan hoaks dan kebohongan untuk dipercaya publik.

“Sundar Pichai, CEO Googe dalam key note Google I/O 2017 pada Mei tahun lalu menyampaikan perkembangan terakhirnya produknya seperti youtube, google drive, google photo ada miliaran dokumen foto, video yang ditransaksikan per harinya. Bersama raksasa internet lainnya telah melahirkan revolusi komunikasi yang mempengaruhi politik,” kata dia.

Wakil Mahasiswa yang diwisuda Galuh Ayu Novilia mengakui di era saat ini jangan sampai hanya menjadi pengikut perubahan zaman. Namun, ia lebih sepakat harus mampu menjadi pengatur perubahan zaman sesuai dengan profesi masing-masing. “Tentu harus terus menuntut ilmu karena dengan bertambah ilmu akan mudah dalam menaklukkan suatu keadaan,” ujarnya.

Menurut Amir di awal 2018 ini, IST Akprind telah menambah dua orang doktor di bidang elektro dan komputer dengan demikian total memiliki 13 dosen dengan status doctor serta ada delapan dosen yang saat ini tengah menempuh program doktor. Selain itu total sudah ada 71 dosen yang tersertifikasi atau sekitar 62% dari jumlah keseluruhan dosen. “Saat ini lulusan [IST Akprind] telah dibekali sertifikat kompetensi. Karena telah membuka dua Tempat Uji Kompetensi [TUK],” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya