SOLOPOS.COM - AKP Suparma (JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri)
Empat tahun sudah AKP Suparma bertugas sebagai Kapolsek Selo, Boyolali. Berbagai hal menarik ditemuinya selama berinteraksi dengan warga lereng Merapi. Namun ada satu hal yang menurutnya meninggalkan kesan mendalam.
Pengalaman yang masih terekam kuat di benaknya tersebut adalah peristiwa erupsi Merapi setahun silam.
Itulah untuk pertama kalinya dia terlibat langsung dengan kedahsyatan letusan gunung berapi paling aktif di Indonesia itu. Yang menarik, erupsi tersebut adalah yang terdahsyat dalam kurun waktu 100 tahun terakhir.
“Saat meletus pada 2006 saya belum bertugas di sini, masih bertugas di Gatak Sukoharjo. Jadi saya melihat erupsi Merapi dari sana. Nah pada 2010 itu saya akhirnya terlibat langsung. Saat mendapat info bahwa Merapi akan meletus saya meluncur ke UGA 1 untuk pengamatan di sana,” ujar Suparma ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Rabu (26/10/2011).
Setahun sudah berlalu sejak peristiwa itu terjadi. Warga lereng Merapi sudah bangkit kembali dan menjalani rutinitas seperti biasanya. Namun bagi pria kelahiran 21 April 1960 tersebut pengalaman setahun silam itu sangat sulit dilupakan karena baru dialaminya sekali sepanjang hidupnya.
“Ya itu memang pengalaman yang paling saya menarik selama saya bertugas di sini. Sampai sekarang masih ingat,” tuturnya.
Sebelum di Selo, Suparma pernah bertugas di Gatak dan Nguter, Sukoharjo. Sebelumnya ayah tiga anak itu juga pernah ditempatkan di Sragen. Dalam setiap tugasnya dia berusaha menjaga teguh prinsip sebagai seorang abdi masyarakat, termasuk ketika dipindahkan ke Boyolali empat tahun silam.
“Sebagai abdi negara tugas polisi jelas sebagai pelindung masyarakat dan penegak hukum. Itu yang berusaha terus saya jaga dan pegang teguh di manapun saya bertugas,” kata Suparma.
(Yus Mei Sawitri)
