SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, KLATEN—Ratusan hektare (ha) sayuran yang ditanam di lereng Gunung Merapi terancam gagal panen akibat tertutup abu vulkanis. Kondisi tersebut mengakibatkan petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Pantauan Solopos.com, Sabtu (29/3/2014), sebagian wilayah yang ada di lereng Gunung Merapi masih tertutup abu vulkanis. Ribuan rumah warga dan jalanan terlihat berwarna keputih-putihan akibat hujan abu vulkanis yang turun pada Kamis (27/3) siang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sementara, di lahan pertanian, dedaunan pada sayuran tampak rusak dan patah. Kondisi tersebut hanya bisa diratapi oleh petani di kawasan lereng Merapi. Mereka tidak bisa berbuat banyak atas musibah yang baru saja mereka alami akibat gunung yang sempat aktif lagi pada Kamis kemarin.

Salah satu petani dari Dusun godang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Partono, mengaku hanya bisa tertegung menyaksikan tanaman dan sayuran yang terkena material letusan Merapi. Pasalnya, daun tanaman cabai miliknya menjadi keriting setelah terkena hujan abu.

Kondisi tersebut menyebabkan tanaman cabai milinya gagal panen. “Kalau daunnya sudah keriting seperti ini sudah pasti tanaman cabai tidak bisa berbuah dan akhirnya mati,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Sabtu.

Selain daunnya keriting, daun dan tangkai tanaman cabai miliknya juga patah. Sebab, wilayah Balerante yang hanya berjarak sekitar sekitar 6 Kilometer dari puncak Merapi sempat terkena hujan pasir dan kerikil.

Pihaknya pun mengaku rugi besar karena musibah tersebu. “Kerugiannya bisa mencapai puluhan juta karena hampir semuanya tidak bisa dipanen,” keluhnya.

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, telah meninjau sejumlah lokasi terdampak abu vulkanis. BPBD juga telah meninjau sejumlah lahan pertanian milik warga yang terkena hujan abu vulkanis.

Selain itu, BPBD juga telah mengerahkan lima truk tangki air untuk membersihkan jalan yang tertutup abu vulkanis Merapi, Jumat (28/3). Pembersihan jalan  dilakukan di sejumlah titik di lima desa yang ada di lereng Merapi.

Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan kelima desa itu yakni Desa Panggang, Tegalmulyo, Balerante, Bawukan dan Sidorejo. Kelima desa itu menjadi fokus penyemprotan karena menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak hujan abu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya