SOLOPOS.COM - Mayjen Purn Djoko Subroto (kanan) memberikan nasi tumpeng kepada Ketua Stikom Jogja Sumantri Rahardjo (kiri) dalam rangkaian penyerahan SK perubahan bentuk Akindo YPK menjadi Stikom, Kamis (8/3/2018). (Harian Jogja/Sunartono)

Dengan peningkatan status itu, secara resmi Stikom akan membuka prodi baru Sarjana Ilmu Komunikasi

Harianjogja.com, SLEMAN-Akademi Komunikasi Indonesia (Akindo) secara resmi telah berubah status menjadi Sekolah Tinggi Komunikasi. Surat Keputusan (SK) perubahan dari Kemenristekdikti diserahkan oleh Koordinator Kopertis Wilayah V DIY di kampus setempat, Jalan Laksda Adisutjipto, Depok, Sleman, Kamis (8/3/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam penyerahan SK tersebut dilakukan penandatanganan berita acara penyerahan salinan SK Menristekdikti Nomor 109/KPT/I/2018 tentang izin perubahan bentuk Akindo YPK menjadi Stikom Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Komunikasi (YPK) Akindo.

Penyerahan SK dilakukan oleh Koodinator Kopertis Wilayah V Bambang Supriyadi kepada Ketua YPK Kolonel (Purn) Ganiman. Kegiatan itu diakhiri dengan pemotongan tumpeng syukuran oleh Dewan Pembina YPK Mayjen (Purn) Djoko Subroto kepada Ketua Stikom Yogyakarta, Sumantri Rahardjo.

Sumantri menyadari persaingan perguruann tinggi di DIY semakin ketat. Hal itu terbukti dengan jumlah perguruan tinggi saat ini mencapai ratusan. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta fasilitas agar dapat meningkatkan kualitas lulusan. Akindo sendiri merupakan PTS vokasi bidang komunikasi yang berdiri pada 17 Januari 1995.

“Yayasan mengambil strategi taktis untuk merubah Akindo menjadi Sekolah Tinggi Komunikasi [Stikom]. Perubahan ini sesuai dengan SK Menristekdikti Nomor 109/KPT/I/2018,” terangnya, Kamis (8/3/2018).

Ia menambahkan, dengan peningkatan status itu, secara resmi Stikom akan membuka prodi baru Sarjana Ilmu Komunikasi. Prodi itu akan dibagi dalam dua konsetrasi yaitu Produksi Siaran dan Manajemen Humas dan Periklanan. Dengan demikian, saat ini Stikom memiliki empat prodi yaitu S1 Ilmu Komunikasi, D3 Penyiaran/Broadcasting, D3 Periklanan/Advertising, dan D3 HumasPublic Relations.

“Secara resmi kami mulai menerima mahasiswa baru S1 Ilmu Komunikasi untuk tahun akademik 2018/2019,” imbuhnya.

Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Komunikasi (YPK) Mayjen (Purn) Djoko Subroto menyatakan, perubahan status menjadi sekolah tinggi telah melalui proses yang panjang dari seluruh civitas academica di Stikom. Ia berharap seluruh civitas academica terus meningkatkan profesionalismenya dalam rangka menjalankan amanat perubahan status akademi menjadi sekolah tinggi. “Tentu harus bekerja lebih keras lagi agar memberikan manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Bambang Supriyadi mengingatkan, pentingnya Stikom untuk terus meningkatkan sumber daya. Mengingat ada PTS yang justru setelah berubah menjadi sekolah tinggi, jumlah mahasiswanya terus menurun.

Namun, dengan melihat besarnya semangat para akademisi di Stikom, ia meyakini Stikom dapat berkembang dengan baik ke depannya. Bambang mengingatkan pentingnya memperhatikan kualifikasi dosen serta menambah jumlahnya. “Karena sekarang statusnya sekolah tinggi, maka harus segera disiapkan status baru, harus disiapkan rencana strategisnya sebagai sekolah tinggi,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya