SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Luas lahan pertanian yang puso atau gagal panen akibat serangan hama wereng coklat di wilayah Kecamatan Selogiri, Wonogiri hingga akhir pekan ini mencapai 21 hektare. Jika dirupiahkan, nilai kerugiannya kurang lebih Rp 403 juta.

Sementara itu, masih ada 923 hektare sawah yang mulai tumbuh dan terancam terserang wereng. Terkait itu, petani setempat diminta segera dan serentak melakukan langkah antisipasi agar serangan wereng itu tidak sampai merusak panen.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal tersebut diungkapkan Camat Selogiri, Bambang Haryanto, didampingi Koordinator Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kecamatan Selogiri, Marija, saat ditemui di sela-sela pemeriksaan massal dan uji Cholinesterase untuk mengetahui kandungan pestisida dalam darah petani di Balai Desa Pule, Jumat (18/6).

Bambang mengungkapkan, total lahan yang sudah terserang wereng di wilayahnya mencapai 440 hektare. Dari luas lahan tersebut, masuk kategori puso seluas 21 hektare, serangan berat (rusak 50-85 persen) seluas 20 hektare, serangan sedang (rusak 25-50 persen) seluas 49 hektare dan serangan ringan (rusak kurang dari 25 persen) seluas 350 hektare. Serangan berat paling banyak terjadi di Desa Jaten dan Pule.

“Jumlah ini (luas lahan yang puso) berkembang terus, jadi ada kemungkinan bertambah lagi seiring berjalannya waktu dan intensitas wereng. Tapi kami meminta petani jangan pernah menyerah, terutama yang lahannya masih terancam. Semangat kebersamaan harus terus dibangun,” kata Bambang.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya