SOLOPOS.COM - Ilustrasi longsor di Jepara, Senin (7/11/2022). (Solopos.com - Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada sembilan kabupaten/kota di wilayahnya yang mengalami bencana pasca-hujan lebat, Minggu (6/11/2022). Kesembilan daerah itu dilanda bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Kepala BPBD Jateng, Bergas C. Penanggungan, mengatakan sembilan wilayah itu yakni Cilacap, Kebumen, Grobogan, Kendal, Semarang, Pekalongan, Jepara, Batang dan Demak. Terparah, berada di Kabupaten Cilacap dengan total 2.713 warga terdampak serta Kota Semarang dengan ratusan warga terdampak akibat ketinggian air mencapai satu meter.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Tapi sebenarnya dampaknya rata-rata hampir sama [parahnya] setiap bencana. Cuma itu [Cilacap dan Semarang] selain langganan, bisa dibilang terparah,” kata Bergas kepada Solopos.com, Senin (7/11/2022).

Lebih lanjut, Bergas menambahkan bencana kali ini juga nihil korban jiwa. Namun, kesembilan wilayah ini mengalami kerugiaan materiel.

“Lebih ke kerugian materiel, seperti rumah rusak tertimpa pohon atau tanah longsor. Untuk perinciannya [kerugian] ada di masing-masing daerah,” sambungnya.

Baca juga: Cerita Warga Korban Banjir Ngaliyan Semarang, 7 Mobil Hanyut, Alarm Masih Nyala

Bergas pun menjelaskan jika hujan dengan intensitas cukup tinggi dengan waktu yang lama menjadi penyebab terjadinya banjir di sejumlah daerah tersebut. Namun, informasi yang pihaknya dapat sampai saat ini tak ada warga yang mengungsi.

“Sejauh ini belum ada informasi itu [pendirian dapur umum]. Semarang sifatnya juga baru bantuan logistik. Karena ini sifatnya banjir langsung surut. Jadi enggak banyak pengungsian, mereka [warga] untuk sementara waktu hanya bergeser ke rumah saudaranya,” beber dia.

Menyikapi musim hujan yang masih berlangsung hingga beberapa bulan ke depan, Bergas mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati ketika beraktivitas. Selian itu, masyarakat diminta untuk memantau terkait informasi prakiraan cuaca dari Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: Angin Puting Beliung Sapu Pekalongan, Puluhan Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

“Khususnya untuk wilayah yang rawan banjir dan longsor untuk memantau informasi BMKG sebagai antisipasi dini. Kemudian menyiapkan peralatan kebersihan dan tempat aman untuk menyimpan aset rumah yang berharga,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya