SOLOPOS.COM - Sukarelawan dari sejumlah organisasi dan kelompok mengikuti swab untuk mendeteksi Covid-19 di kantor Balai Penyehatan Akibat Dampak Merokok, Kamis (4/6/2020). (Sri Sumi Handayani/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah akhirnya mengakui tingkat pengetesan Covid-19 di Indonesia masih rendah, apalagi rasio tes per 1 juta penduduk yang jauh dari standar WHO. Pengakuan itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Sabtu (13/6/2020).

Yuri mengatakan secara nasional rasio pengetesan Covid-19 di Tanah Air hanya mencapai 1.752 tes per 1 juta penduduk. Sebelumnya, Yuri membela diri dengan mengklaim rasio tes di Jakarta lebih baik daripada Vietnam dan Malaysia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

WHO Beri Rapor Merah Pelonggaran PSBB Indonesia

“Secara keseluruhan menghitung wilayah Tanah Air memang tes masih rendah 1.752 tes per 1 juta penduduk,” kata Yuri, Sabtu (13/6/2020). Dia mengakui rasio tes Covid-19 Indonesia itu masih kalah dari negara tetangga.

Ekspedisi Mudik 2024

Angka nasional tersebut masih sangat jauh dibandingkan dengan negara-negara di wilayah Asia Tenggara. Misalnya saja dibandingkan dengan Malaysia yang rasio tesnya sudah mencapai 19.118 per 1 juta penduduk.

Diajak Rapid Test Gratis, Puluhan Driver Ojol di Salatiga Malah Mangkir

Kendati demikian, dia meminta rasio tes Covid-19 Indonesia tak dibandingkan secara nasional dengan negara-negara itu. Dia berkilah jika hanya menghitung rasio pengetesan di DKI Jakarta, Indonesia masih unggul dibanding beberapa negara. Dia mencontohkan Thailand, Filipina, bahkan Jepang.

“Memang tingkat ancaman epidemologis tidak sama, contoh DKI Jakarta sebagai episentrum. Jika lihat jumlah tes per 1 juta penduduk adalah 17.954 orang angka ini berada di atas Thailand yang mencapai 6.708 per 1 juta penduduk. Filipina 4.419 per 1 juta penduduk, bahkan Jepang hanya 2.626 per 1 juta penduduk,” kata Yuri.

Awas! 400 Pedagang di 93 Pasar Tradisional Positif Covid-19

Tolak Jadi Ukuran

Lebih lanjut Yuri berdalih rendahnya rasio tes Covid-19 Indonesia secara nasional tidak bisa serta merta dijadikan tolok ukur keseriusan pemerintah. Dia meminta hal itu dikesankan pemerintah tak serius dalam penanganan Covid-19.

“Ini bukan gambaran yang memberikan kesan keseriusan pemerintah tidak terlihat. Karena Tanah Air kita terdiri dari kepualauan yang banyak, terdiri banyak wilayah luas dengan kepadatan dan risiko mobilitas orang yang terkait faktor pembawa penyakit cukup besar yang sangat berbeda,” katanya.

Penambahan Kasus Baru Covid-19 Indonesia Mulai Konsisten di Atas 1.000

Sebagai catatan, rendahnya rasio tes Covid-19 Indonesia terus menjadi sorotan. Selain itu, rasio tes Covid-19 per 1 juta penduduk di Jakarta tak menggambarkan situasi nasional. Pasalnya, kini muncul episentrum baru kasus Covid-19 yang jumlahnya hampir menyamai Jakarta, yaitu Jawa Timur.

Adapun pada Sabtu (13/6/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 37.420 kasus. Sebanyak 13.776 orang dinyatakan sembuh dan 2.091 orang lainnya meninggal dunia.

Keracunan Massal di Grobogan Diduga Akibat Daun Singkong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya