SOLOPOS.COM - Ilustrasi laut (pxhere.com)

Solopos.com, BANDUNG -- Setelah sekian lama menjadi misteri, peneliti mengungkap penyebab dentuman misterius yang membuat geger warga di Kota Bandung jelang Idulfitri. Suara dentuman mirip “gempa” dari langit itu terdengar pada 21 dan 22 Mei 2020 di berbagai kawasan.

Peneliti Sains Atmosfer dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Erma Yulihastin, menjelaskan fenomena tersebut dikenal dengan istilah skyquake.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Hal ini karena suara tersebut bisa didengar oleh banyak orang di berbagai lokasi di kota Bandung pada skala yang luas sehingga seolah-olah berasal dari langit. Fenomena skyquake dikenal luas di berbagai negara dengan sebutan yang bermacam-macam. Spekulasi sumber suaranya juga bisa bermacam-macam," ujar Erma kepada Detik.com, Rabu (27/5/2020).

Gubernur Ganjar Pranowo Instruksikan Rapid Test Massal Se-Jateng

Sumber suara bisa dari aktivitas manusia hingga suara alam yang berkaitan dengan aktivitas seismik, medan magnet bumi, aktivitas di atmosfer terkait petir, maupun ionosfer.

Walau demikian, sumber suara skyquake yang telah banyak diteliti memiliki keterkaitan dengan aktivitas mikroseismik di bawah laut. "Mikroseismik tersebut bisa berasal dari aktivitas gunung berapi yang terdapat di dasar laut," kata dia.

"Penjalaran magma dari aktivitas pembentukan gunung berapi baru di Samudra Pasifik telah diteliti oleh Cesca dkk. [2019] memiliki korelasi dengan suara dentuman rendah yang didengar banyak orang sekitar enam bulan sebelumnya di Afrika dan sekitarnya," ujar Erma.

Melonjak! WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri Tambah 52 Orang, Total Hampir 1.000

Bertemu Gelombang Laut

Dia menjelaskan suara dentuman dengan frekuensi rendah yang ditimbulkan oleh aktivitas seismik tersebut harus berinteraksi dengan gelombang laut agar bisa membangkitkan gelombang akustik. Suara itulah yang kemudian masyarakat dengarkan sebagai skyquake.

"Ada dugaan bahwa suara tersebut masih memiliki keterkaitan dengan suara di Jabodetabek saat meletusnya anak Krakatau. Meskipun pembuktian terhadap aktivitas mikroseismik semacam pembentukan gunung berapi baru di dasar laut sulit dibuktikan. Karena bisa jadi aktivitas tersebut tidak terdeteksi melalui alat pencatat gempa yang ada," jelas dia.

Bu Bupati Sragen, Tolong Jangan Hanya Covid-19, Masalah Ini Juga Butuh Solusi

Erma juga membuka kemungkinan suara dentuman misterius di Bandung berasal dari balon petasan yang dijadikan tradisi sejumlah daerah.

Sebelumnya, balon udara yang diuntai petasan berukuran kecil hingga besar jatuh di wilayah Kabupaten Cianjur. Diduga, balon petasan itu diterbangkan untuk merayakan Hari Raya Idulfitri.

Apes Lur, Pria Jogja Ditusuk dan Dianiaya Gara-gara Burung Pentet

"Suara yang terdengar di Bandung jika dikaitkan dengan aktivitas manusia bisa saja berasal dari petasan yang meledak di udara. Mengingat pada waktu tersebut terdapat ratusan petasan yang diledakkan di udara menggunakan balon udara di sekitar Cianjur, Jawa Barat," tutur Erma.

Dia memastikan fenomena itu tidak berasal dari bunyi pesawat. "Berdasarkan pengamatan pada saat itu tidak ditemukan jenis awan trail yang biasanya terbentuk karena efek dari lintasan pesawat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya