SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Park Jong-woo saat melakukan selebrasi yang berbuah medali perunggu Olimpiade 2012 miliknya ditahan. Selebrasi itu dilakukan seusai Korea Selatan mengalahkan Jepang di perebutan tempat ketiga Olimpiade London di Wembley, medio Agustus lalu. JIBI/SOLOPOS/Reuters

SEOUL—Pesepakbola Korea Selatan, Park Jong-woo, akhirnya bisa bernafas lega. Medali perunggu yang dimenangkannya saat membela Korsel mengalahkan Jepang pada perebutan tempat ketiga di Olimpiade London 2012, medio Agustus lalu, akhirnya diberikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Medali perunggu milik gelandang 23 tahun ini semula ditahan. Ia sempat tak diizinkan mengikuti upacara penyerahan medali di Wembley.

Alasannya, Jong-woo melakukan tindakan kontroversi  selepas laga kontra Jepang. Dia melakukan selebrasi kemenangan timnya 2-0 atas Jepang dengan mengkat poster bertuliskan,” Dokdo adalah wilayah kami.”

Dokdo merupakan pulau yang saat ini diperebutkan antara Jepang dan Korea. Pulau yang disebut Jepang sebagai Takeshima itu memang letaknya berdekatan di antara kedua negara. Saat ini pulau tersebut memang dikendalikan Korsel, namun Jepang juga mengklaim berhak menguasainya.

Klaim atas pulau yang diyakini kaya kandungan gas alam itu membuat hubungan kedua negara kian memanas. Namun, Jong-woo justru menambah keruh suasana di lapangan hijau dengan selebrasinya itu.

Atas tindakan Jong-woo, badan sepakbola dunia atau FIFA langsung menyatakan siap memberi sanksi indispliner. Karenanya FIFA meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) menahan medali miliknya.

Namun, seiring waktu IOC akhirnya menandatangani sertifikat medali Jong-woo. “Komite Olimpiade Korea telah menyerahkan sertifikat (peraih medali perunggu) kepada KFA (asosiasi sepakbola Korea Selatan). Di antara sertifikat itu, juga terdapat milik Jong-woo,” aku juru bicara KFA kepada kantor berita Yonhap dilansir Reuters, Rabu (31/10/2012).

Terkait hal ini, FIFA belum memberikan keputusan. Hukuman apa yang akan diberlakukan kepada Jong-woo, FIFA belum memutuskan.

Meski demikian, KFA tetap membela pemainya. KFA menganggap tindakan Jong-woo sebatas “implusif” sesaat. Setelah kejadian itu, Jong-woo bahkan langsung mengeluarkan permintaan maaf kepada reka-rekan sesama pemain di Jepang.

Pencapaian para pemain Korsel di Olimpiade London dengan meraih perunggu juga membuat mereka terbebas dari wajib militer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya