SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BANDUNG — PB Djarum Kudus boleh saja menjadi salah satu klub badminton yang disegani di Indonesia. Klub yang didirikan sejak tahun 1974 itu sukses melahirkan pebulutangkis kelas dunia seperti Liem Swie King, Haryanto Arbi, hingga yang terkini, Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Ironisnya, Djarum Kudus selalu gagal menyabet gelar Djarum Superliga Badminton sejak ajang itu dihelat tahun 2007. Pencapaian terbaik mereka hanyalah runner up pada tahun 2015 dan 2017 setelah dibekuk Musica Trinity Kudus (dulu Musica Champions) di babak final. Namun venue Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Minggu (24/2/2019), menjadi pelampiasan dendam Djarum Kudus terhadap Musica sekaligus mengakhiri dahaga gelar selama 12 tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Secara sensasional Kevin Sanjaya Sukamuljo dkk. mampu mempecundangi juara bertahan sekaligus peraih tiga gelar beruntun di beregu putra Superliga, Musica Trinity, dengan skor 3-1. Lebih istimewa lagi, mereka melakukannya tanpa merekrut pemain asing seperti sejumlah tim lain. Gelar juara PB Djarum dipastikan dalam laga keempat setelah Akbar Bintang Cahyono/Berry Angriawan mampu menaklukkan pemain impor Musica, Lee Yong Dae/Kim Sa Rang, dengan skor 21-15, 21-11.

“Hasil ini menjadi suatu yang menggembirakan. Dari dua kali ke final, akhirnya kami bisa merebut gelar juara kali ini,” ujar Manajer PB Djarum Kudus, Fung Permadi, seperti dilansir Djarumbadminton.com, Minggu.

Djarum sejatinya sempat tertekan saat tertinggal 0-1 seusai andalan mereka, Ihsan Maulana Mustofa dibekuk Anthony Sinisuka Ginting. Namun kemenangan Kevin Sanjaya/Mohamad Ahsan atas Fajar Alfian/Vladimir Ivanov di laga kedua mulai meningkatkan kepercayaan diri Djarum. Titik balik Djarum terjadi saat Shesar Hiren Rhustavito secara heroik mengalahkan andalan Musica, Jonatan Christie, dalam laga rubber game selama satu jam 12 menit.

Berry Angriawan pun mengakui pelecut performanya di laga penentu tak lepas dari kemenangan Shesar. “Kuncinya ada di kemenangan Shesar di partai ketiga. Begitu di lapangan, kami bisa bermain enjoy dan nothing to lose,” ujar Berry.

Bagi Musica, kekalahan ini amat menyesakkan lantaran menggagalkan asa mereka meraih quattrick di Superliga. Padahal materi pemain mereka tahun ini hampir 90% sama dengan saat menjuarai turnamen pada 2017. Manajer Musica Trinity, Effendy Wijaya, mengakui persiapan PB Djarum kali ini sangat baik.

“Kekuatan mereka hampir merata. Kami salut sama Djarum karena tidak pakai pemain asing. Artinya, kualitas pemain Indonesia semakin membaik.” 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya