SOLOPOS.COM - Jajaran direksi Persis Solo yakni Kaesang Pangarep (tengah), Kevin Nugroho (kiri) dan Mahendra Agakhan Thohir berfoto usai pengenalan manajemen baru klub di Stadion Manahan, Solo, 20 Maret 2021 lalu. Di bawah Kaesang dkk., Persis diharapkan memiliki banyak program positif untuk membantu warga di masa pandemi Covid-19. (Istimewa/Twitter Kaesang Pangarep)

Solopos.com, SOLO – Liga 1 sudah menjadi target yang dicanangkan Persis Solo setiap musimnya dalam beberapa tahun terakhir. Namun, hal itu baru terwujud di era kepemilikan Kaesang Pangarep.

Seperti diketahui, Kaesang resmi mengakuisisi Persis Solo pada Maret 2021 lalu. Kaesang resmi mengakuisisi 40% saham Persis, sementara Kevin Nugroho punya 30% saham, serta Erick Thohir menguasai 20% saham. Sementara 10% saham sisanya masih dimiliki para pendiri PT Persis Solo Saestu (PSS) dan 26 tim internal.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Baca Juga: Persis Solo vs Dewa United, Gibran: Yakin Lolos Liga 1

Hadirnya Kaesang memberi harapan baru bagi Persis Solo. Putra Presiden Joko Widodo itu disinyalir bakal jorjoran dalam mengembangkan klub dengan kekuatan finansial yang dimiliki. Belum lagi sumbangsih dari pemilik lainnya seperti Kevin dan Erick Thohir yang belakangan diwakili oleh anaknya, Aga Thohir.

Benar saja, Persis Solo langsung ngegas dengan mendatangkan sejumlah pemain dan memulai persiapan lebih awal. Tak tanggung-tanggung, sederet bintang kenamaan didatangka oleh Laskar Sambernyawa. Kejutan demi kejutan pun terjadi sampai Liga 2 benar-benar digeber.

Beberapa nama tenar yang direkrut adalah Alberto Goncalves, Miftahul Hamdi, Ferdinand Sinaga, Abduh Lestaluhu, Eky Taufik, Fabiano Beltrame, Yu Hyunkoo, Sandi Sute, hingga Heri Susanto. Mereka semua adalah pemain langganan Liga 1. Belum lagi kehadiran Irfan Bachdim di bursa transfer putaran kedua Liga 2.

Belum lagi tangan dingin dari sosok pelatih Eko Purdjianto. Meski mendapat banyak kritikan dari suporter pada fase penyisihan grup, kini Eko mampu membuktikan diri. Dukungan manajemen juga berpengaruh banyak. Ketika Eko mendapat desakan mundur, manajemen langsung membuat keputusan dengan mendatangkan Misha radovic sebagai direktur teknik serta Jacksen F Tiago sebagai manajer.

Keseriusan Manajemen

Fakta-fakta di atas seperti menunjukkan keseriusan manajemen dalam merealisasikan target promosi ke kasta tertinggi. Belum lagi keseriusan manajemen dalam menuntaskan masalah tunggakan gaji yang merupakan warisan manajemen lama.

Kini, Persis Solo telah merealisasikan mimpinya kembali berlaga di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia. Mimpi itu terwujud usai mereka mengandaskan perlawanan Martapura Dewa United di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Senin (27/12/2021) malam WIB dengan skor 2-1. Kemenangan itu sekaligus meloloskan Persis Solo ke babak final Liga 2 dan akan melawan RANS Cilegon FC yang sebelumnya menundukkan PSIM Jogja.

Baca Juga: Mengingat Lagi Persis Solo Musim 2006 yang Lolos ke Kasta Tertinggi

Bagi Persis, ini menjadi kali pertama kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia sejak 2007 silam yang saat itu masih bernama Divisi Utama. Persis promosi ke Divisi Utama 2007 usai menjadi runner up Divisi I musim 2006. Saat itu, Persis kalah dengan skor 0-2 dari Persebaya Surabaya di babak final.

Euforia lolos ke Liga 1 tentu saja tengah dinikmati Persis Solo. Namun yang perlu diingat, masih ada satu laga lagi yang perlu dimenangkan Persis yakni babak final. Promosi ke Liga 1 dengan dibarengi gelar juara Liga 2 akan menjadi kenikmatan yang tiada tara. Selamat Persis Solo!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya