SOLOPOS.COM - Pemasangan pipa dan uji coba pemasangan meteran air di di Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Wonogiri. (Istimewa Kades Tlogoharjo)

Solopos.com,WONOGIRI--Program desa bebas kekeringan di Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Wonogiri, segera rampung, ditargetkan pada Idul Fitri 2021 seluruh warga di desa itu sudah bisa menikmati air bersih.

Program bebas kekeringan di desa itu dilakukan dengan cara pembuatan sumur. Lokasi sumur itu menyebar di beberapa dusun. Hingga kini ada tujuh sumur yang dibor dan semua mengeluarkan air.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Kepala Desa Tlogoharjo, Miyanto, mengatakan saat ini rumah tangga yang sudah menikmati air bersih dari sumur sekitar 80 persen. Pada lebaran seluruh warga Tlogoharjo bisa memanfaatkan air bersih dengan catatan mereka mau memasang meteran air.

Baca Juga : Atasi Kekeringan Dan Krisis Air Bersih, Wonogiri Selatan Digelontor Rp6 Miliar

"Untuk saat ini ada beberapa dusun sudah menikmati air bersih 100 persen. Namun sejumlah dusun lainnya baru proses penataan berupa pemasangan pralon, meteran air, pemasangan pipa dan infrastruktur pendukung lainnya. Ada 11 dusun di desa kami," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (18/4/2021).

Ia mengatakan, dusun yang warganya sudah menikmati air bersih 100% diantaranya Dusun Ginadewetan, Ginadekulon, Kelor, Kranggan, Sambirejo, Plareng dan Tlogo. Sementara itu di Dusun Gunung, Jajar dan Purembe baru 50 persen warga yang mengkonsumsi air bersih.

"Sebenarnya target kami minimal pertengahan Ramadan sudah selesai, maksimal lebaran. Tapi tergantung juga persiapan warga itu sendiri. Jika segera mau memasang kran insyaallah bisa tercapai targetnya," ungkap dia.

Baca Juga : Layanan PDAM Blora Incar Jangkauan Air Bersih Hingga Daerah Pelosok

Miyanto menuturkan, tujuh sumur yang dibor itu menyebar di sejumlah dusun. Rinciannya, tiga sumur di Dusun Plareng serta masing-masing satu sumur di Dusun Purembe, Kelor, Tlogo dan Ginade. Dengan penataan dan pembagian, tujuh sumur itu bisa mengaliri air bersih ke 11 dusun yang ada di Tlogoharjo.

"Lokasi sumur itu agak berdekatan, sementara wilayah dusun di desa kami cukup jauh. Sehingga butuh proses atau waktu dalam penataan dan pembagian air. Sistem pipa air kan paralel, setiap gang harus ada alirannya sendiri. Sehingga risiko kebocoran tidak ada," ujar dia.

Dalam pelaksanaan program air bersih itu, Miyanto dibantu oleh pelaksana teknis. Setiap warga didorong untuk membeli meteran air. Hal itu dilakukan untuk mempermudah mengkontrol air. Ia bersama pelaksana teknis membantu memasang dan membagi jatah air yang didapat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya