SOLOPOS.COM - Ilustrasi/livescience

Ilustrasi/livescience

NEW YORK—Isu mengenai hari kiamat belakangan ini makin hangat diperbincangkan. Ada yang tidak percaya, namun banyak pula yang yakin dengan isu yang tercetus dari kalender suku Maya tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para ilmuwan kembali menegaskan berakhirnya kalender Suku Indian Maya merupakan awal dari sebuah musim baru di dunia, bukan kiamat. Menurut kalender Suku Maya, dunia akan berakhir pada Jumat ini, 21 Desember 2012, seiring dengan berakhirnya kalender tersebut. Banyak skenario kiamat yang diperkirakan, dari tabrakan asteroid dahsyat hingga badai matahari.

Sumber kecemasan adalah kalender hitungan panjang Maya, yang terdiri dari 13 bak’tun (atau siklus 144 ribu hari) berakhir pada tanggal tersebut. Menurut perhitungan Suku Maya kuno, ini akan menandai akhir dari sebuah siklus.

Tetapi yang menarik adalah suku Maya kuno sendiri tidak mengartikan akhir dari sebuah siklus adalah kiamat, seperti banyak dijelaskan ahli dalam sejarah Suku Maya. Sebaliknya, mereka lebih mengartikannya sebagai sebuah era atau musim baru di dunia yang perlu dirayakan.

Diwartakan LiveScience, para ilmuwan setuju bahwa kita tidak perlu takut pada tanggal 21 Desember. Tidak ada asteroid raksasa ataupun planet yang akan bertabrakan dengan bumi. Dan tidak ada alasan untuk berpikir tentang badai matahari besar yang mengancam peradaban.

Memang, matahari telah cukup tenang selama siklus aktivitas 11 tahun saat ini, yang dikenal sebagai Solar Cycle 24. Dan bumi memiliki lapisan yang dapat mencegah apapun yang matahari atau planet lainnya ‘lemparkan’.

Sementara itu, dalam situs resminya Badan Penerbangan dan Antariksa AS NASA mengatakan, “Planet kita baik-baik saja selama lebih dari empat miliar tahun, dan ilmuwan di seluruh dunia tahu tidak ada ancaman yang berhubungan dengan 2012.”

Namun, ini bukanlah untuk mengatakan 21 Desember 2012 adalah tanggal yang tidak signifikan. Ini adalah salah satu tahun dua Solstice atau titik balik matahari, menandai dimulainya musim dingin di belahan bumi utara dan awal musim panas di Selatan. (Solstice lainnya terjadi pada bulan Juni).

Jadi, mungkin ketika sejumlah orang yang percaya tentang ramalan kiamat tersebut memilih berlindung di bungker-bungker bawah tanah, orang-orang lainnya yang tidak percaya ramalan akan merayakan perubahan musim dari bumi tercinta kita. Bagaimana dengan Anda?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya