SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO -– Pada akhir 2012, seluruh SMK di Indonesia diwajibkan telah memasang Paket Aplikasi Sekolah (PAS). Hal itu untuk memudahkan pengelolaan data administrasi dan akademik secara terpusat.

Direktur Pembinaan SMK (PSMK) Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Anang Tjahjono, menjelaskan PAS merupakan sistem manajemen sekolah yang mampu mengintegrasikan seluruh komponen sekolah mulai dari sekolah, siswa sampai wali siswa. PAS juga dapat digunakan untuk transaksi harian seperti memasukan nilai ujian atau absensi siswa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kalau dimanfaatkan dengan baik, pendaftaran siswa peserta ujian nasional bisa lebih mudah,” jelasnya saat ditemui wartawan sebelum wartawan sebelum mengisi Workshop Pembinaan SMK se-Solo Raya di Balai Muhammadiyah Solo, Sabtu (29/9/2012).

Selain itu, PAS dapat digunakan untuk penentuan dan pertimbangan pemberian beasiswa dari pusat. Misalnya penentuan data penerima beasiswa miskin dari masing-masing sekolah dapat langsung disinkronkan dengan data di pusat.

“Selain itu juga bisa menjadi pertimbangan untuk memberikan bantuan rehab sekolah jika pihak sekolah aktif menginformasikan kondisi sekolahnya,” jelasnya.

Saat ini pemerintah sedang dalam proses sosialisasi penggunaan PAS ke sekolah-sekolah. Pihak sekolah hanya cukup memasang aplikasi yang telah disediakan oleh pemerintah pusat, sehingga tidak perlu ribet dalam membangun aplikasi mandiri.

“Tapi masih banyak sekolah yang kesulitan menerapkan aplikasi itu dengan alasan tidak ada orang yang mampu mengurus masalah IT, tapi sebisa mungkin akhir tahun ini semuanya sudah memasang,” paparnya.

Selain penggunaan PAS, Kemendikbud pun sedang menggodok kebijakan pemberian Bantuan Operasional Sekoah (BOS) kepada siswa SMK. Awalnya bantuan itu akan diberikan pada tahun ajaran 2013/2014 itu bernilai sebesar Rp 1 juta per siswa per tahun.

“Tapi sepertinya kalau full Rp 1 juta dananya tidak ada, kemungkinan separuhnya dulu,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo Joko Riyanto mengungkapkan SMK Muhammadiyah di Solo telah mulai menerapkan PAS.

“Sosialisasi sudah dilakukan dan saat ini kita akan mencoba untuk mengevaluasinya,” katanya.

Joko menjelaskan, saat ini di Solo telah ada lima SMK Muhammadiyah dan ada sekitar 50 SMK se-Soloraya. Sebagian besar pengurus SMK tersebut kemudian hadir dalam workshop yang bertujuan untuk memberikan pembinaan dan pengembangan SMK, serta dihadiri sekitar 270 peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya