Tokoh
Kamis, 24 November 2011 - 13:26 WIB

AKBP Hastho Rahardjo, kembali ke desa dan bangun desa

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hastho Rahardjo (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Hastho Rahardjo (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Setelah sekian lama tampuk kepemimpinan Kapolres Boyolali dipegang oleh anggota yang berasal dari luar daerah, kini putra daerah yang memimpinnya.

Advertisement

Adalah AKBP Hastho Rahardjo mantan Kapolres Kerinci, Riau, putra kelahiran Boyolali yang memegang kepemimpinan jajaran kepolisian di wilayah Boyolali.

Lelaki yang dilahirkan 15 Januari 1971 ini bukan orang baru di jajaran Polres Boyolali. Pasalnya, AKBP Hastho Rahardjo yang sebelumnya menjabat Kapolres Kerinci, Riau tahun 2005-2006 silam pernah menjabat sebagai Wakapolres Boyolali.

Kembali ke kampung halaman, lelaki yang hobi tenis ini menjanjikan sebuah perubahan besar. Terutama di lingkup internal kepolisian serta di masyarakat sebagai penegak hukum.

Advertisement

“Mengabdi untuk masyarakat adalah niat saya sebagai seorang polisi. Kembali ke kampung halaman, saya akan membangun Boyolali ini. Bali ndeso bangun ndeso,” ujar lulusan Sarjana Hukum Universitas Islam Batik (Uniba) Solo ini saat ditemui Espos, pekan lalu.

Hastho mengatakan perbaikan internal di tubuh Polres Boyolali mutlak dilakukan. Selain itu, ia akan melakukan modernisasi misalnya terkait global positioning system atau monitoring patroli.
Ia pun akan segera membangun Boyolali traffic management (BTM). Hal ini dilakukan untuk pemantauan arus lalu lintas di wilayah Boyolali. Sebab, jalur lalu lintas di wilayah ini adalah jalur lintas provinsi yang sangat penting. Menurut rencana BTM itu akan ada delapan titik.

“Terlepas dari kedinasan, keluarga sangat mendukung karier. Namun, ada syok tersendiri untuk anak-anak karena mereka seringkali berpindah-pindah tempat tinggal. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru, sosial serta bahasa yang baru juga,” imbuh bapak dua anak ini.

Advertisement

Hastho menuturkan keluarga seperti anak-anak tinggal di Sukabumi. Namun, mereka akan segera diboyong ke Boyolali seiring dengan pindah tugasnya ke kampung halaman.

Lebih lanjut Hastho menambahkan kali pertama bertugas sebagai polisi ia ditempatkan di Maluku. Bahkan, ia pernah ditugaskan menjadi polisi perdamaian selama kurun waktu tahun 1997-1998 ke Bosnia sebelum akhirnya kembali bertugas di Maluku.

Ia juga pernah ditempatkan di Polda Jawa Tengah sebelum dipindah ke Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) lalu melompat ke Kerinci, Riau. “Ceritanya memang pulang kampung. Saya asal Boyolali akhirnya kembali pulang ke rumah jadi Boyolali itu bukan sesuatu yang baru bagi saya,” tandasnya.

(Farida Trisnaningtyas)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif