SOLOPOS.COM - Akbar Tandjung. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Akbar Tandjung berharap Partai Golkar menggelar Munaslub.

Solopos.com, KARANGANYAR — Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung memprediksi Partai Golkar akan kiamat apabila tidak segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Hal itu disampaikan Akbar Tandjung saat memberikan sambutan pada acara Latihan Kader II (Intermediate Training) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Surakarta. Latihan kader mengusung tema Penguatan Intelektualitas Kader Berbasis Keilmuan dan Budaya Lokal, Senin (4/12/2017). Kegiatan dilaksanakan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar.

“Ini kiamat bagi Golkar. Ada tapi tidak ada wakil di legislatif. Saya amat berkepentingan dengan langkah perubahan dan perbaikan. Kepemimpinan baru, susun strategi, langkah, paradigma baru. Saya menyetujui Munaslub,” kata Akbar di sela-sela acara.

Mantan Ketua DPR tahun 1999-2004 itu menyampaikan kasus e-KTP yang menjerat Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setvov) mengguncang tubuh partai berlambang pohon beringin itu.

Dia menyebut satu-satunya solusi adalah mengganti Setya Novanto. (baca: Munaslub Golkar di Depan Mata, Airlangga Berpeluang Terpilih Aklamasi)

“Dasar baru termasuk kepemimpinan, prinsip perjuangan partai menghadapi agenda politik 2018 lebih khusus 2019. Itu menentukan sejauh mana Golkar dapat dukungan publik dan rakyat diwujudkan dalam perolehan kursi tahun 2019. Peristiwa Novanto itu membuat turun mendekati 7%,” tutur dia.

Mantan Menteri Sekretaris Negara Indonesia tahun 1998-1999 itu menyebut perolehan kursi Partai Golkar pada pemilu legislatif selama beberapa periode. Jumlah kursi menurun drastis mulai dari 120 kursi pada pileg pertama setelah reformasi menjadi 91 kursi pada pemilu legislatif kali terakhir.

“Padahal kami pernah unggul dari PDIP dengan mendapat 128 kursi pada 2004. Kalau tidak ada langkah penting, tren Golkar menurun dan tergerus. Kalau di bawah 4% ini kiamat bagi Golkar,” ujar Akbar Tandjung.

Akbar secara gamblang menyebut Airlangga Hartarto sebagai kandidat kuat Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto. Menteri Perindustrian itu dinilai dapat meningkatkan kepercayaan publik. Akbar memasang target Golkar meraih suara sekurang-kurangnya terbaik kedua dan perolehan kursi lebih dari 91 kursi saat pemilihan legislatif 2019.

“Munaslub itu didukung 31 DPD. Saya dengar terakhir menjadi 32 DPD tingkat I. Saya sejak awal memberikan dukungan kepada Airlangga. Mudah-mudahan Golkar bangkit kembali. Munaslub di 2017 karena Januari 2018 parpol menyatakan calon kepala daerah. Rekomendasi ditandatangani ketua umum dan sekjen,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya