SOLOPOS.COM - Diskusi dengan tema Economic Transformation through Digitalization: Impact to Nation's Trade and Investment melibatkan 4 pembicara, yakni Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, President Microsoft Asia Ahmed Mazhari, Global Head Tech Media and Telco BCG Vaishali Rastagi, dan CEO of China International Capital Corp Singapore Stephen Ng. (Istimewa/Kementerian BUMN)

Solopos.com, BALI — Pemerintah mendorong tren digitalisasi ekonomi digital ke sektor industri. Salah satu pertimbangannya adalah Indonesia termasuk negara yang cepat dalam melakukan adopsi digital di masa pandemi. Saat ini, sudah semakin banyak warga Indonesia yang terbiasa memakai gawai dan berbelanja di e-commerce.

Bahkan, pemerintah memprediksi ekonomi digital di Indonesia berpotensi tumbuh hingga Rp4.500 triliun pada 2030. Artinya, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya karena Indonesia memiliki potensi dan sumber daya yang sangat besar untuk menjadi negara digital ekonomi yang terdepan. Hal tersebut mengemuka saat Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menjadi salah satu pembicara pada diskusi SOE International Conference: Driving Sustainable and Inclusive Growth di Nusa Dua Bali pada Senin (17/10/2022).

Diskusi dengan tema Economic Transformation through Digitalization: Impact to Nation’s Trade and Investment. Diskusi tersebut melibatkan 4 pembicara, yakni Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, President Microsoft Asia Ahmed Mazhari, Global Head Tech Media and Telco BCG Vaishali Rastagi, dan CEO of China International Capital Corp Singapore Stephen Ng.

Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan bahwa BUMN harus memanfaatkan momentum tren digitalisasi ini dengan membangun ekosistem digital agar bisa terus berkembang.

Baca Juga : Transisi Energi Harus Berkolaborasi, Tidak Bisa Dilakukan secara Mandiri

“Di sektor perbankan, kami melakukan inovasi melalui Livin’ by Mandiri. Sebuah super app yang tidak hanya untuk transaksi perbankan tetapi juga bisa membeli tiket pesawat, booking hotel, kereta api, dan lain-lain. Indonesia bisa menciptakan ekosistem digital melalui super app. Untuk hal ini, kami boleh dibilang lebih maju dari negara lain,” ujar Kartika saat menjadi pembicara dalam SOE International Conference di sesi diskusi panel II, Senin (17/10/2022).

Kartika menambahkan Indonesia termasuk negara yang cepat dalam melakukan adopsi digital di masa pandemi. Karena itu, pemerintah akan mendorong tren digitalisasi ini ke sektor industri.

Aplikasi PeduliLindungi

“Kami sudah melihat upaya Telkom membangun BTS di daerah terpencil sebagai upaya untuk membuka akses telekomunikasi. Ini merupakan investasi di sektor back end. Hal ini tentunya bertujuan menciptakan ekosistem digital yang semakin merata di seluruh Indonesia,” jelas Kartika.

Ia juga menjelaskan bahwa Telkom mengadopsi digital di masa pandemi dengan membuat aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi ini bisa melacak orang yang positif Covid-19 dan terbukti efektif.

Adopsi digital yang dilakukan oleh Telkom dengan PeduliLindungi dan Mandiri dengan Livin’ merupakan bagian dari transformasi BUMN dan harus ditiru oleh BUMN lain untuk terus tumbuh berkembang.

Baca Juga : Ini Transformasi Ala Erick Thohir agar BUMN Bisa Menjadi Pemain Global

CEO China International Capital Corporation Singapore, Stephen Ng., mengatakan ekonomi digital China terus meningkat. Pada 2012-2021, skala ekonomi digital China naik dari 1,5 triliun USD menjadi 7 triliun USD.

“Pemerintah China berkomitmen terhadap pengembangan ekonomi digital dengan membuat rencana 5 tahun yaitu 2021-2025. Fokus utamanya membangun jaringan telekomunikasi, sistem data nasional, hingga sumber daya digital,” ujar Stephen.

Selain itu, BUMN di China juga mempunyai peranan penting dalam meningkatkan ekonomi digital dengan cara membangun pusat data serta internet 5G.

Adaptasi Digital

Di sisi lain, Presiden Microsoft Asia, Ahmed Mazani, mengungkapkan Microsoft mempunyai tanggung jawab membantu negara di seluruh dunia dalam beradaptasi dengan digital. Ahmed memuji pemerintah Indonesia yang dianggap bisa mempercepat proses adopsi digital di masa
pandemi.

Global Head Technology Media & Telecommunication Boston Consulting Group, Vaishali Rastogi mengatakan adaptasi digital meningkat 20-30% di masa pandemi. Ini membuktikan perubahan yang masif dari praktik konvensional ke digital.

Baca Juga : BUMN Kelola Rp15 Triliun untuk Perbaiki Akses Air Bersih 40 Juta Warga

“Vietnam, Thailand, dan Indonesia jauh lebih maju dalam melakukan adaptasi digital. UMKM sudah melakukan transaksi secara digital dengan menjual barang melalui e-commerce dan juga pembayaran secara digital,” jelas Vaishali.

Kementerian BUMN menyelenggarakan SOE International Conference: Driving Sustainable and Inclusive Growth pada 17-18 Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali. Kegiatan tersebut bagian dari Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20.

SOE International Conference diselenggarakan sebagai komitmen pemerintah untuk mendukung implementasi aspek Environment, Social, and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di sektor kesehatan, inklusi keuangan, transformasi digital, dan transisi energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya