SOLOPOS.COM - Ilustrasi ajakan menghentikan bullying atau perundungan. (Freepik.com)

Solopos.com, SRAGEN — Kasus perundungan atau bullying yang terjadi SMAN 1 Sumberlawang, Sragen, membuat publik prihatin. Pemaksaaan penggunaan jilbab di lingkungan pendidikan masuk dalam kategori diskriminasi, serta menjadi bentuk intoleransi.

Hal ini disampaikan oleh sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Akhmad Ramdhon, saat dihubungi Solopos.com, pada Selasa (15/11/2022). “Pemaksaan penggunaan jilbab itu menyedihkan, karena situasi tersebut semestinya tidak terjadi dalam lingkup pendidikan. Pendidikan mestinya berkomitmen mendidik dan mempromosikan nilai-nilai toleransi maupun keberagaman sebagai dasar nilai pendidikan kebangsaan,” terang Ramdhon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasus pemaksaan penggunaan jilbab ini sudah dua kali terjadi di Sragen. Ia menilai hal tersebut merupakan hubungan kasuistik yang merujuk hal personal bersinggungan dengan rasa keberagaman beragama.

Ekspedisi Mudik 2024

Jika merujuk Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015, kata Ramdhon, tindakan pemaksaan penggunaan jilbab masuk dalam kategori diskriminasi. Padahal sekolah sedianya dirancang sebagai tempat aman, nyaman, dan menyenangkan, sekaligus terhindarkan dari tindak kekerasan. Oleh karena itu, sikap dan praktik penghargaan kepada keberagaman nilai yang dianut anak menjadi penting.

Baca Juga: Lagi, Guru Bully Siswa Gara-Gara Tak Pakai Jilbab di Sragen, Nihil Solusi

“Dalam konteks ruang lingkup sekolah, kewenangan dinas terkait menjadi penting unruk melakukan pendampingan dan pengawasan. Dalam konteks pengawasan tersebut, maka kerja sama dinas, sekolah, dan masyarakat menjadi krusial sebagai upaya pencegahan,” tambahnya.

Sementara Direktur Yayasan Kakak Solo, Shoim Sahriyati, mengatakan dalam kasus pemaksaan pemakaian jilbab tersebut, ada dua hal yang terjadi yaitu bullying atau perundungan dan intoleransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya