SOLOPOS.COM - Tradisi pedang pora dalam wisuda taruna APN Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Akademi Pelayaran Nasional (APN) Solo menggelar wisuda angkatan ke XVI di Lor In Hotel Solo pada Sabtu (27/1/2023) pagi. Para taruna itu akan secara resmi menyelesaikan pendidikannya setelah ditempa selama tiga tahun di akademi.

Acara tersebut akan dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah 6 Jawa Tengah, Kasrem 074 Warastratama Solo, Dandim Kodim 0726 Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, dan tamu undangan lain. Adapun taruna yang akan diwisuda sebanyak 102 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Akademi Pelayaran Nasional (APN) Solo, Hardi, mengatakan akan ada prosesi pedang pora yang merupakan tradisi khas para prajurit atau taruna.

“Memang prosesi wisuda berbeda dengan kampus lain, yang paling mencolok adalah tradisi pedang pora,” kata dia ketika ditemui Solopos.com, Jumat (27/1/2023).

Dia menjelaskan Pedang Pora memang lumrah digunakan di kampus pelayaran itu, bahkan semua taruna bisa dan memiliki pengetahuan tentang tradisi yang biasa ada di militer tersebut.“Kita tampilkan di wisuda. Padang pora itu tradisi dari taruna,” imbuh dia.

Sebagai representasi cinta tanah air, Hardi mengatakan acara wisuda tersebut dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni tari dari berbagai daerah.

“Jadi ada tari Gambyong, tari Bali, tari dari Sumatra, tari dari Kalimantan Barat, terus tari dari Nusa Tenggara Timur, dan tari Papua, jadi ada 6 tarian yang kami suguhkan. Termasuk ada silat,” kata dia.

Semua penampil diambil dari para taruna yang berkuliah di APN. “Kebetulan di kampus memang ada kegiatan ekstra di bawah wakil direktur kemahasiswaan,” ujar dia.

Para taruna yang mengikuti proses wisuda tersebut berasal tidak hanya dari Solo, namun dari berbagai daerah di luar Jawa. “Kalau APN itu tarunanya ada dari berbagai daerah di Indonesia, seperti dari Papua, Batam, Aceh dan daerah lain se-Indonesia itu ada. Bahkan dari Papua itu ada sekitar lima puluhan,” kata dia.

Hardi berpesan kepada para taruna yang sudah purna untuk menjaga nama baik almamater dan bisa memegang tanggung jawab ketika bekerja nanti. “Saya hanya berpesan kepada taruna untuk selalu bertanggung jawab dan konsisten kalau nanti bekerja, jangan pindah-pindah, setidaknya dua tahun dulu sampai kontrak selesai,” kata dia.

Terkait prospek pekerjaan, dia mengatakan taruna APN Solo bahkan sebelum lulus sudah mendapat kerja di berbagai perusahaan pelayaran. “Bahkan yang di wisuda, beberapa tidak bisa hadir karena masih dalam masa bekerja. Jadi mereka tidak dapat izin dari perusahaan. Ini karena APN sudah bekerja sama dengan sekitar 20 perusahaan,” kata dia.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan, Hotman Sihombing, berpesan kepada mahasiswa yang lulus dari APN Solo untuk memiliki sikap tanggung jawab dan integritas yang tinggi.

“Termasuk kesetiaan dia dan bisa bekerja sama baik dengan perusahan tempat bekerja. Misal dia menjadi pegawai negeri sipil, dia harus taat dengan pemerintah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya