SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoo di photoboot stand AJI Solo di Festival Media 2016 Pekanbaru, Sabtu (19/11/2016). (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

AJI Solo mengikuti gelaran Festival Media ke-5 yang diselenggarakan di Pekanbaru.

Solopos.com, PEKANBARU — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Solo mengikuti Festival Media ke-5 yang diselenggarakan AJI Indonesia di Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu-Minggu (19-20/11/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Festival Media yang bertema Media Cerdas, Lestarikan Bumi ini, AJI Solo membawa sejumlah produk berupa koran dan brosur pariwisata untuk dipamerkan di stand.

Salah satu perwakilan AJI Solo, Mariyana Ricky, mengatakan di Festival Media 2016 ini, AJI Solo membawa tema pariwisata di wilayah Soloraya. Yaitu dengan menampilkan berbagai hasil jurnalistik mengenai pariwisata di Soloraya, seperti Kraton Solo, Umbul Ponggok, dan lainnya.

“Di stand AJI Solo juga ditampilkan video mengenai pariwisata dan kuliner khas di Soloraya,” jelas dia.

Nana menyampaikan selain mengikuti kegiatan tahunan yang diselenggarakan AJI Indonesia itu, AJI Solo juga ingin memperkenalkan potensi yang ada di Soloraya kepada masyarakat luas.

Ketua AJI Pekanbaru, Fakhrurozi, mengatakan Festival Media yang ke-5 ini diselenggarakan di lingkungan kantor Perpustakaan Wilayah Riau. Ada 42 stand di Festival Media yang berisi berbagai produk dari sejumlah AJI kota se-Indonesia, kampus, dan sponsor.

“Jumlah anggota AJI yang mengikuti acara ini lebih dari 200 orang dari berbagai daerah, mulai dari AJI Aceh hingga AJI Papua,” kata dia saat memberikan sambutan di hadapan ratusan peserta Festival Media di aula Perpustakaan Wilayah Riau, Sabtu (19/11/2016).

Dia mengatakan di Festival Media ini juga ada sejumlah agenda workshop dan talkshow dengan berbagai tema seperti lingkungan, kartun, pengelolaan media online, dan lainnya.

Ketua AJI Indonesia, Suwarjono, menyampaikan tujuan diselenggatakannya Festival Media ini antara lain ingin membangun masyarakat yang melek terhadap media. Menurut dia, di era digital seperti sekarang ada ribuan informasi yang setiap saat bisa dikonsumsi masyarakat. Namun, ada dari beberapa informasi itu yang justru tendensius dan tidak berimbang serta cenderung provokatif.

“Untuk itu masyarakat perlu cerdas dalam memilih media. Setiap informasi harus dipilih, dipilah, dicerna, dan dishare ke media sosial,” kata Jono.

Dia mengatakan dengan banyaknya informasi yang ada, justru tidak membuat masyarakat semakin cerdas, tetapi semakin bodoh. Karena pembaca memilih informasi yang hanya ditujukan untuk memperkuat opininya dan tidak meluhat keberimbangan informasi itu.

“Melalui Festival Media ini tentu kami mengampanyekan supaya masyarakat lebih melek media dan pelaku media bisa selalu update teknologi dan karakter pembaca,” jelas Jono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya