SOLOPOS.COM - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang masih terbuka lebar, bahkan nilainya diperkirakan akan berada di kisaran US$146 miliar pada 2025 mendatang dan akan menjadi yang tertinggi di wilayah ASEAN.

Potensi ekonomi digital Indonesia tentunya didukung sejumlah faktor, seperti total penduduk yang terbesar ke-4 di dunia. Di mana jumlah penduduk usia produktif mencapai 191 juta atau 70%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari sisi pengguna digital di Indonesia, hingga Januari 2022, jumlah mobile connection mencapai 370 juta atau 133,3% dari total populasi, dengan rata-rata waktu yang dihabiskan satu orang untuk berselancar di internet adalah 8 jam setiap harinya.

“Jangka waktu 2021-2022, pengguna internet di Indonesia meningkat 2,1 juta dari sebelumnya. Hal ini menjadi modal bagus untuk kita membangun perekonomian di era digital ini,” ujar Menko Airlangga Hartarto dalam Seminar Nasional Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah bertema, “Gerakan Kemandirian Pemuda, Prospek, dan Tantangan di Era Digital”, secara virtual di Jakarta, Sabtu (5/3/2022).

Baca juga: Ekonomi Tumbuh, Airlangga Apresiasi Polri dalam Penanganan Pandemi

Indonesia saat ini juga mendapat bonus demografi yang didominasi generasi muda usia 16 s.d. 30 tahun yang biasa disebut generasi milenial dan Gen-Z. Berdasarkan Sensus Penduduk BPS (2020), Indonesia memiliki 64,5 juta pemuda dari 270,2 juta penduduk.

“Ini berarti kader Pemuda Muhammadiyah sebagai generasi masa kini akan terlibat di dalamnya dan memainkan peranan penting. Kemampuan dan keunggulan digital natives yang dimiliki generasi muda harus terus diasah. Selain itu, generasi ini juga harus berjiwa mandiri, kreatif, adaptif, kolaboratif, inovatif, dan memahami iptek, agar dapat berdaya saing memasuki era Society 5.0,” jelas Menko Bidang Perekonomian Airlangga.

Dalam 15 tahun ke depan Indonesia akan membutuhkan setidaknya 9 juta orang atau 600.000 orang per tahun, SDM yang bertalenta digital dan mampu menjadi technopreneur yang berdaya saing.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini juga mengatakan kader-kader Pemuda Muhammadiyah diharapkan dapat mengambil bagian untuk membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dengan berwirausaha. Pemerintah mendorong tumbuhnya wirausaha dengan memberikan dukungan pembiayaan bagi UMKM melalui program KUR.

Baca juga: Kucuran Rp455 Triliun untuk Pemulihan Ekonomi, Prioritas ke UMKM

“Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan bagi kader Pemuda Muhammadiyah yang ingin membangun usahanya sejak dini. Sepanjang 2021, pembiayaan KUR telah disalurkan sebesar Rp280,17 triliun dan diberikan kepada 7,38 juta debitur,” jelas Menko Airlangga.

Dalam rangka merespons kebutuhan pembiayaan yang tinggi, Pemerintah telah meningkatkan plafon KUR menjadi sebesar Rp373,17 triliun di 2022. Pemerintah juga menyediakan KUR syariah bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan pembiayaan berbasis syariah.

“Saya berharap melalui kegiatan ini akan terlahir generasi muda Muhammadiyah yang berkarakter Islami, berdaya saing tinggi, dan berpengetahuan luas. Serta dapat menjadi game changer di tengah situasi sulit apapun. Saya juga mengajak para Pemuda Muhammadiyah terjun menjadi wirausaha, meneladani Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan wirausahawan sejati,” tutup Menko Airlangga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya