Solopos.com, SOLO – Tiga orang seniman berbakat di Solo membuat lagu dari tragedi layangan maut untuk mengedukasi masyarakat. Ketiga seniman itu adalah Essa Hebat, Dennyklo, dan Danpakiten.
Mereka membuat lagu sosialisasi lantaran prihatin dengan tragedi layangan putus yang menyebabkan maut merenggut seorang pemuda di Mojosongo, Solo, beberapa waktu lalu.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Lagu bertajuk Iklan Layangan Masyarakat itu diunggah di akun Instagram @essa_hebat, 15 Juni 2020 laalu. Lagu itu dibuat untuk mengedukasi masyarakat agar lebih berhati-hati bermain layangan.
“Kami berangkat membuat lagu dari munculnya korban jiwa akibat benang layangan beberapa waktu lalu. Kebetulan, rekan kami juga ada yang pernah menjadi korban benang layangan. Ya udah kami membuat edukasi dengan ada komedinya,” papar Essa kepada Solopos.com, Sabtu (27/6/2020).
Benarkah Diet Telur Rebus Jadi Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan?
Ia menceritakan selama pandemi corona para seniman dan entertainer mengalami cukup banyak kesulitan. Essa yang memiliki sebuah toko persewaan jas itu lantas mengubah tokonya menjadi studio mini.
“Semula studio itu untuk menggarap konten-konten Instagram dan kami lantas membentuk The Garangan. Ini bertujuan untuk menghibur warga selama pandemi,” papar Essa.
Ia menjelaskan ia bersama rekan-rekannya fokus menggarap pada isu-isu sosial yang tengah menjadi perhatian publik. Ia menyebut beberapa persiapan seperti kenormalan baru, tren sepeda, hingga tragedi layangan maut di Solo tak luput dari garapannya.
Ia mengaku mengapresiasi tren masyarakat yang saat ini peduli dengan kondisi sekitar. Salah satunya warga yang mengamankan belasan meter benang layangan. Ia menyebut hal itu menjadi salah satu tujuan dari lagu-lagunya, yakni munculnya kepedulian tanpa harus menunggu petugas turun tangan.
Jarang Disorot, Ini Sosok Dian Ekawati Istri Didi Kempot
Kepedulian
Diberitakan sebelumnya seorang wanita cantik asal Sumber, Banjarsari, Solo, Maya Wijayanti, mengamankan benang layangan yang melintang di kawasan Gembongan beberapa waktu lalu. Selain itu ada juga dua driver ojek online, Decki Yoga Prasetya dan Dwi Waspodo, yang ikut mengamankan benang layangan putus di jalanan sembari menunggu order.
Mereka semua melakukan hal tersebut lantaran prihatin terhadap tragedi layangan maut di Solo. Kejadian tragis itu merenggut nyawa YBS, 21, warga Sumber, Banjarsari, yang meninggal akibat lehernya tersayt benang layangan.